SELAMAT DATANG DI WEBSITE SMP NEGERI 2 SAMBONG, KAB. BLORA, JAWA TENGAH

Minggu, 12 Juli 2020

MATERI MPLS: PENGENALAN PBB

oleh Priyo Susilo



·         SEJARAH

Berbaris pertama kali dikenal  pada jaman Kekaisaran Romawi pada saat Kaisarnya Julius Caesar, dengan maksud agar pasukan yang berada dibawah kekuasaannya mempunyai rasa tanggungjawab, disiplin yang tinggi dengan melihat hasil lahir, yaitu Kerapihan, kekompakan, Ketertiban dan Kesigapan.

Pasukan Julius Caesar sangatlah terkenal pada jamannya (baca sejarah romawi)

·         PENGERTIAN

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin, patriotisme, tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan bathin yang diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

Sikap lahir yang diperoleh

Sikap lahir yang diperoleh :

Sikap bathin yang diperoleh :

·         Ketegaran

·         Ketangkasan

·         Kelincahan

·         Kerapihan

·         Ketertiban

·         Kehidmatan

·         Kekompakan

·         Keseragaman

·         Kesigapan

·         Keindahan

·         Ketanggapan

·         Kewajaran tenaga

·         Kesopanan

·         Ketelitian

·         Ketenangan

·         Ketaatan

·         Keikhlasan

·         Kesetiakawanan

·         Kebersamaan

·         Persaudaraan

·         Keyakinan

·         Keberanian

·         Kekuatan

·         Kesadaran

·         Konsentrasi

·         Kebiasaan

·         Berani berkorban

·         Persatuan


INGAT !!! Pelatihan Inti PBB

1.       Sikap dan Penampilan

2.       Hentakan Kaki

3.       Patah – patah

4.       Rata – rata Air

5.       Irama Langkah

6.       Kewajaran Tenaga

7.       Konsentrasi

A.    Maksud Dan Tujuan


Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :

1)  Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban

2) Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan  


Tujuan dari PBB adalah :

Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. 
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri. 



B.     Aba - aba

1.    Pengertian

Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk di laksanakan secara serentak atau berturut-turut.

 

2.    Macam aba-aba

a.    Aba-aba petunjuk

Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan.

b.      Aba-aba peringatan

        Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa rugu-ragu.

c.      Aba-aba pelaksanaan

1) Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak atau berturut-turut.

2)  Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :

a) GERAK

      Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.

b) JALAN

Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

Catatan  : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului dengan aba-aba peringatan ” maju ”.

c)  MULAI

      Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.



C.    Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar

a) Sikap Sempurna

1. Aba –aba   : ” Siap – GERAK ”

2. Pelaksanaan : 

·             Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o 

·              Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki. 

·            Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dantidakdinaikan. 

·           Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak terpaksa, rapat di paha. bu jari segaris dengan jahitan celana. 

·            Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan,bernafas wajar.



 b) Istirahat

1.      Aba-aba  : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”

2.      Pelaksanaan

a. Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki(± 30 cm).

b. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan di lemaskan.

c.  Dapat bergerak.



 c) Lencang Kanan / Kiri

1. Hanya dalam bentuk bersaf.

2. aba-aba  : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”

3. Pelaksanaan

a) Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.

b) Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.

c)  Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.

d)  Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.

            Catatan    :

1) Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.

2) Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan tangan.

3) Pada aba-aba  : ” Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan.

 d) Setengah Lencang Kanan / Kiri

1. Aba-aba  : ” Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”

2. Pelaksanaan

a.  Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.

b. Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lain di sebelah depan.

c.  Pada aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.


 e) Lencang Depan

1. Hanya dalam bentuk banjar.

2. Aba-aba  : ” Lencang Depan - GERAK ”

3. Pelaksanaan :

a. Penjuru tetap sikap sempurna.

b.  Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.

c.  Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.

d.  Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap sempurna.



 f)  Berhitung

1.   Aba-aba  : ”Hitung - MULAI ”

2.   Pelaksanaan :

a. Jika bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.

b. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil memalingkan muka ke depan.

c.  Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.

d. Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang.

e.  Penyebutan nomor di ucapkan penuh.



 g)  Perubahan Arah

1. Hadap kanan / kiri

a.   Aba-aba  : ” Hadap kanan / kiri - GERAK ”

b.   Pelaksanaan :

1)  Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.

2)  Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.

3)  Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.

 

2.   Hadap serong kanan / kiri

a.   Aba-aba  : ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.

b.   Pelaksanaan :

1)      Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.

2)      Berputar arah 45o ke kanan / kiri.

3)      Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.



3.   Balik kanan

a.   Aba-aba  : ” Balik kanan - GERAK ”

b.   Pelaksanaan :

1) Kaki kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.

2)  Tumit kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180o.

3)  Kaki kiri di rapatkan pada kaki kanan.



 h)  Membuka / Menutup Barisan

1.   Buka barisan

a.   Aba –aba  : ” Buka Barisan - JALAN ”

b.   Pelaksanaan :

Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke samping kanan / kiri, sedangkan regu tengah tetap.



 i)   Bubar

1.   Aba-aba  : ” Bubar jalan ”

2.   Pelaksanaan :

a. Memalingkan muka ke arah komandan dan memberi hormat  ( sesuai PPM )

b. Setelah di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan dalam hati, mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar