SELAMAT DATANG DI WEBSITE SMP NEGERI 2 SAMBONG, KAB. BLORA, JAWA TENGAH

Jumat, 24 Juli 2020

MATERI PAI KELAS 7 TENTANG ASMAUL HUSNA

PAI KELAS 7 GANJIL Asmaul Husna

Pengertian Asmaul Husna

Asmaul Husna Terdiri atas dua kata, yaitu asma dan husna. Dimana Asma memiliki arti nama-nama dan Husna memiliki arti yang baik juga indah. Jika disatukan maka Asmaul Husna memiliki arti "Nama-nama Allah yang baik dan juga indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. sebagai bukti kebesaran-Nya. Kata Asmaul Husna itu sendiri diambil dari ayat Al-Quran yaitu Q.S Taha/20:8 artinya " Allah SWT. tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang baik) ".

 

Dalil Asmaul Husna

Ada beberapa dalil yang menjabarkan tentang Asmaul Husna dan pada kali ini Pandai Belajar akan menjelaskan dua diantaranya :

 

§     Firman Allah SWT. dalam Q.S Al-a'raf/7:180 : 


walillaahi l-asmaau lhusnaa fad'uuhu bihaa wadzaruulladziina yulhiduuna fii asmaa-ihi sayujzawna maa kaanuu ya'maluun

 

Artinya: “Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul husna, maka bermohonlahkepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dantinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) namanama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. al A’rāf/7:180)

Tidak hanya dalam surat Al-a'raf, dalam ayat lain dijelaskan bahwa Asmaul Husna itu sangat bermanfaat dan memiliki niai yang tak terhingga tingginya. Maka dari itu dalam berdoa sangat di anjurkan membaca Asmaul Husna.

§     Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: 

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw.bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilannama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari)

Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, apabila kita mengahafal Asmaul Husna dengan baik dan benar maka orang yang menghafalnya akan diberi balasan oleh Allah yaitu masuk ke dalam surga. Namun dalam menghafal Asmaul Husna bukan halnya menghafal seperti biasa tapi harus diiringi dengan kebaikan seperti menjaga hafalannya dengan terus menerus menzikirkannya dan yang paling penting sikap kita tidak boleh bertentangan dengan Asmaul Husna.

 

Memahami Isi Asmaul Husna

Pada kali ini kita akan memahami beberapa makna Asmaul husna diantaranya al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jāmi’.

§     Al-Karim

Secara singkat Al-Karim memiliki arti maha pemurah, yang maha dermawan atau yang maha mulia. Sedangkan dalam ruang lingkup besar Al-Karim dapat diartikan bahwa Allah Swt. yang maha pemurah, maha dermawan lagi maha mulia yang memberi anugrah dan rezekinya kepada seluruh makhluk-makhluk-Nya. Hal ini tertuang dalam Q.S. al-Infitār:6 : 

 

Yaa ai-yuhaa-insaanu maa gharraka birabbikal kariim(i)

 

Artinya: “Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah?” (Q.S. al-Infitār:6)

Dalam kandungan surat di atas dapat kita ketahui bahwa Allah pemilik nama Al-Karim tidak hanya memberikan rezeki anugrah kepada kita namun dapat juga dimaknai tuhan yang maha pemberi maaf, maka kita sebagai umat muslim seharusnya senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang tidak ada duanya karena Allah selalu memberikan nikmatnya kepada kita semua dalam keadaan apapun.

§     Al-Mu’min

Al-Mu'min berasal dari kata Amina yang artinya pembenaran, ketenangan hati, dan aman. Dalam arti yang luas Al-Mu'min artinya Allah maha pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya. terutama manusia. Rasa aman yang diberikan Allah itu mencakup ketenangan hati dalam menghadapi permasalahan, tantangan, dan cobaan. kita dapat terhindar dari rasa gelisah, takut, dan cemas itu semua karena Allah Swt. hal ini tertuang dalam (Q.S. al-An’ām/6:82): 

 

alladziina aamanuu walam yalbisuu iimaanahum bizhulmin ulaa-ika lahumu al-amnu wahum muhtaduuna

 

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.” (Q.S. al-An’ām/6:82)

Ayat diatas menjelaskan ketika kita akan berdoa kepada Allah Swt. dengan menyebut nama-Nya al-Mu’min, berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia yang Maha Pengaman. Maka dari itu kita tidak perlu takut terhadap segala cobaan atau permasalahan karena Allah pasti selalu melindungi kita dari hal-hal yang buruk.

§     Al-Wakil

Al-Wakil memiliki arti maha mewakili atau pemelihara. dalam arti luas Al-Wakil, yaitu Allah Swt. yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Allah menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai seperti ketika kita dalam ujian dan kita sudah berusaha semampu kita dan selanjutnya kita menyerahkan hasilnya pada Allah dan niscaya Allah akan mengurusi sisanya. Firman-Nya dalam al- Qur’ān:

 

Artinya: “Allah Swt. pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.” (Q.S. az-Zumar/39:62)

Orang yang yakin dan mempercayakan segala urusannya kepada Allah tanpa keraguan setelah dia berusaha semaksimal mungkin, akan memiliki kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan

sebaik-baiknya,

§     Al-Matin

Al-Matin memiliki arti Maha kukuh(kokoh) atau teguh pendirian, konsisten. Allah Swt adalah maha sempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya. Kekukuhan Allah meliputi kekukuhan terhadap sifat-sifat-Nya dan kekuatan-Nya. Dengan begitu, kekukuhan Allah Swt. yang memiliki rahmat dan azab terbukti ketika Allah Swt. memberikan rahmat kepada hambahamba- Nya. Tidak ada apa pun yang dapat menghalangi rahmat ini untuk tiba kepada sasarannya. Demikian juga tidak ada kekuatan yang dapat mencegah pembalasan-Nya. Orang meyakini Al-Matin adalah orang yang tawakkal karena ia tau bahwa tidak ada satupun hal yang dapat mencegah kehendak Allah. menurut Q.S. aż-Żāriyāt/51:58 :

 

Innallaha huwarrazzaaqu dzuul quu-watil matiin(u)

 

Artinya: “Sungguh Allah Swt., Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh.” (Q.S. aż-Żāriyāt/51:58)

Dengan demikian, akhlak kita terhadap sifat al-Matin adalah dengan beristiqamah (meneguhkan pendirian), beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan, terus berusaha dan tidak putus asa serta bekerja sama dengan orang lain sehingga menjadi lebih kuat.

§     Al-Jāmi’

Secara bahasa Al-Jāmi’ memiliki arti yang maha mengumpulkan atau menghimpun, maksudnya Allah dapat mengumpulkan sesuatu yang berserak jika Allah menghendakinya dimana pun dan kapan pun. salah satu dari Al-Jāmi’ yaitu Allah dapat mengumpulkan seluruh makhluk hidup yang beraneka ragam, di muka bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka dipadang mahsyar pada hari kiamat. Seperti dalam firmannya Q.S. Ali Imrān/3:9: 


Rabbanaa innaka jaami'unnaasi liyaumin laa raiba fiihi innallaha laa yukhliful mii'aad(a)

 

Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyalahi janji.”(Q.S. Ali Imrān/3:9).

Penerapan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari

Setelah kita mempelajari Asmaul Husna tentulah keimanan kita bertambah kepada Allah Swt. dan sebagai orang yang beriman kita harus dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari hari agar memperoleh rahmat, anugrah, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dibawah ini adalah contoh contoh penerapan Asmaul Husna dalam kehidupa sehari-hari :

§     Menjadi orang yang dermawan

Sifat deermawan adalah salah satu sifat Allah yaitu Al-Karim. Menjadi orang dermawan itu berarti menjadi orang baik yang membagikan kebahagiaan terhadap orang lain dalam bentuk harta atau buka. Berikut contoh kedermawanan :

  1. Menyisihkan sebagian uang jajan untuk kotak amal setiap hari jum'at

  2. Menyisihkan uang jajan untuk kegiatan amal ketika ada yang terkena musibah

  3. Menjamu tamu yang datang ke rumah

§     Menjadi orang jujur dan dapat memberi rasa aman

Ini adalah salah satu sifat Allah yaitu al-Mu’min. Contohnya :

  1. Menolong teman atau orang lain yang sedang dalam bahaya atau ketakutan.

  2. Menyingkirkan sesuatu yang dapat mengakibatkan bahaya bagi orang lain seperti paku di jalan.

  3. Membantu orang lanjut usia menyebrang jalan.

§     Senantiasa bertawakkal kepada Allah Swt.

Sebagaimana dijelaskan di uraian Al-Wakil orang yang meyakini sifat ini termasuk orang yang tawakkal. Contohnya :

  1. Menjadi pribadi yang mandiri, dalam melakukan sesuatu usahakan jangan merepotkan orang lain.

  2. Belajar/Bekerja dengan sungguh sungguh mengharapkan ridho dan rahmat Allah Swt. karena Allah tidak akan merubah nasib seseorang yang tidak mau bersungguh sungguh.

§     Menjadi Pribadi yang konsisten dan teguh pendirian.

Pribadi yang konsisten dan teguh pendirian merupakan perwujudan meneladani sifat Al-Matin. Contohnya :

  1. Tidak mudah terpengaruh oleh rayuan orang lain yang mengakibatkan diri kita celaka.

  2. Tidak mudah disogok untuk memilih suatu hal seperti pemungutan suaran pemilu

  3. Kuat dan Sabar dalam menghadapi Ujian

§     Berkarakter pemimpin.

Berkarakter pemimpin merupakan pewujudan meneladani sifat Allah Swt. al-Jāmi’ . Contohnya :

  1. Mempersatukan orang yang sedang berselisih dan melakukan musyawarah mufakat untuk penyelesaian masalah.

  2. Rajin melaksanakan sholat berjamaah dan menjadi Imam

  3. Bersifat sosial tinggi agar dapat bermanfaat bagi masyarakat.

99 Asmaul Husna Beserta Artinya

§ Ar-Rahmaan: ( الرحمن ) Maha Pengasih.

§ Ar-Rahim: ( الرحيم ) Maha Penyayang.

§  Al-Malik: ( الملك ) Maha Merajai/ Menguasai /Pemerintah.

§  Al-Quddus: ( القدوس ) Maha Suci.

§  As-Salaam: ( السلام ) Maha Penyelamat.

§  Al-Mu’min: ( المؤمن ) Maha Pengaman / Pemelihara keamanan.

§ Al-Muhaimin: ( المحيمن ) Maha Pelindung/Penjaga / Maha Pengawal serta Pengawas.

§ Al-’Aziiz: ( العزيز ) Maha Mulia / Maha Berkuasa.

§ Al-Jabbaar: ( الجبار ) Maha Perkasa / Maha Kuat / Yang Menundukkan Segalanya.

§  Al-Mutakabbir: ( المتكبر ) Maha Megah / Maha Pelengkap Kebesaran.

§ Al-Khaaliq: ( الخالق ) Maha Pencipta.

§ Al-Baari’: ( البارئ ) Maha Pembuat / Maha Perancang / Maha Menjadikan.

§  Al-Mushawwir: ( المصور ) Maha Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk.

§ Al-Ghaffaar: ( الغفار ) Maha Pengampun.

§ Al-Qahhaar: ( القهار ) Maha Pemaksa.

§ Al-Wahhaab: ( الوهاب ) Maha Pemberi / Maha Menganugerah.

§ Ar-Razzaaq: ( الرزاق ) Maha Pengrezeki / Maha Pemberi Rezeki.

§ Al-Fattaah: ( الفتاح ) Maha Membukakan / Maha Pembuka .

§ Al-’Aliim: ( العليم ) Maha Mengetahui.

§ Al-Qaabidh: ( القابض ) Maha Pencabut / Maha Penyempit Hidup / Maha Pengekang.

§ Al-Baasith: ( الباسط ) Maha Meluaskan / Maha Pelapang Hidup / Maha Melimpah Nikmat.

§ AI-Khaafidh: ( الخافض ) Maha Menjatuhkan / Maha Menghinakan / Maha Perendah / Pengurang.

§ Ar-Raafi’: ( الرافع ) Maha Mengangkat / Maha Peninggi.

§ Al-Mu’iz: ( المعز ) Maha Menghormati / Memuliakan / Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan.

§ Al-Muzil: ( المذل ) Maha Menghina / Pemberi kehinaan.

§ As-Samii’: ( السميع ) Maha Mendengar.

§ Al-Bashiir: ( البصير ) Maha Melihat.

§ Al-Hakam: ( الحكم ) Maha Menghukum / Maha Mengadili.

§ Al-’Adl: ( العدل ) Maha Adil. Serta sangat sempurna dalam keadilanNya itu.

§ Al-Lathiif: ( اللطيف ) Maha Menghalusi / Maha Teliti / Maha Lembut serta Halus.

§ Al-Khabiir: ( الخبير ) Maha Waspada/  Maha Mengetahui.

§ Al-Haliim: ( الحليم ) Maha Penyabar / Maha Penyantun / Maha Penghamba.

§ Al-’Adzhiim: ( العظيم ) Maha Agung.

§ Al-Ghafuur: ( الغفور ) Maha Pengampun.

§ Asy-Syakuur: ( الشكور ) Maha Pembalas / Maha Bersyukur.

§ Al-’Aliy: ( العلي ) Maha Tinggi Martabat-Nya / Maha Tinggi serta Mulia.

§ Al-Kabiir: ( الكبير ) Maha Besar,.

§ Al-Hafidz: ( الحفيظ ) Maha Pemelihara Maha Pelindung / Maha Memelihara.

§ Al-Muqiit: ( المقيت ) Maha Pemberi kecukupan/ Maha Pemberi Keperluan , baik yang berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.

§ Al-Hasiib: ( الحسيب ) Maha Penjamin / Maha Mencukupi / Maha Penghitung.

§ Al-Jaliil: ( الجليل ) Maha Luhur.

§ Al-Kariim: ( الكريم ) Maha Pemurah.

§ Ar-Raqiib: ( الركيب ) Maha Peneliti / Maha Pengawas Maha Waspada.

§ Al-Mujiib: ( المجيب ) Maha Mengabulkan.

§ Al-Waasi’: ( الواسع ) Maha Luas Pemberian-Nya.

§ Al-Hakiim: ( الحكيم ) Maha Bijaksana.

§ Al-Waduud: ( الودود ) Maha Pencinta / Maha Menyayangi.

§ Al-Majiid: ( المجيد ) Maha Mulia.

§ Al-Ba’ithu: ( الباعث ) Maha Membangkitkan.

§ Asy-Syahiid: ( الشهيد ) Maha Menyaksikan / Maha Mengetahui.

§ Al-Haq: ( الحق ) Maha Haq / Maha Benar.

§ Al-Wakiil: ( الوكيل ) Maha Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara penyerahan.

§ Al-Qawiy: ( القوى ) Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan.

§ Al-Matiin: ( المتين ) Maha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna Kekuatan-Nya.

§ Al-Waliy: ( الولى ) Maha Melindungi.

§ Al-Hamiid: ( الحميد ) Maha Terpuji.

§ Al-Muhshii: ( المحصى ) Maha Menghitung  / Maha Penghitung.

§ Al-Mubdi’: ( المبدئ ) Maha Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asa.

§ Al-Mu’iid: ( المعيد ) Maha Mengulangi / Maha Mengembalikan dan Memulihkan.

§ Al-Muhyii: ( المحي ) Maha Menghidupkan.

§ Al-Mumiit: ( المميت ) Maha Mematikan.

§ Al-Hay: ( الحي ) Maha Hidup.

§ Al-Qayyuum: ( القيوم ) Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya.

§ Al-Waajid: ( الواجد ) Maha Penemu / Maha Menemukan.

§ Al-Maajid: ( الماجد ) Maha Mulia.

§ Al-Waahid: ( الواحد ) Maha Esa.

§ Al-Ahad: ( الأحد ) Maha Tunggal.

§ Ash-Shamad: ( الصمد ) Maha Diperlukan / Maha Diminta / Yang Menjadi Tumpuan.

§ Al-Qaadir: ( القادر ) Maha Berkuasa/ Maha Kuasa / Maha Berupaya

§ Al-Muqtadir: ( المقتدر ) Maha Menentukan.

§ Al-Muqaddim: ( المقدم ) Maha Mendahulukan / Maha Menyegera.

§ Al-Muakhkhir: ( المؤخر ) Maha Menangguhkan / Maha Mengakhirkan / Maha Membelakangkan / Maha Melambat-lambatkan.

§ Al-Awwal: ( الأول ) Maha Pemulaan  / Maha Pertama.

§ Al-Aakhir: ( الآخر ) Maha Penghabisan / Yang Akhir,.

§ Azh-Zhaahir: ( الظاهر ) Maha Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan

§ Al-Baathin: ( الباطن ) Maha Tersembunyi.

§ Al-Waalii: ( الوالى ) Maha Menguasai / Maha Menguasai Urusan / Yang Maha Memerintah.

§ Al-Muta’aalii: ( المتعال ) Maha Suci/Tinggi.

§ Al-Bar: ( البار ) Maha Dermawan / Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) / Yang banyak membuat kebajikan.

§ At-Tawwaab: ( التواب ) Maha Penerima Taubat.

§ Al-Muntaqim: ( المنتقم ) Maha Penyiksa / Yang Maha Menghukum.

§ Al-’Afuw: ( العفو ) Maha Pemaaf / Yang Maha Pengampun.

§ Ar-Rauuf: ( الرؤف ) Maha Pengasih / Maha Mengasih.

§ Maalikul Mulk: ( المالك الملك ) Maha Pemilik Kekuasaan  / Maha Menguasai kerajaan / Pemilik Kedaulatan Yang Kekal.

§ Zul-Jalaali Wal Ikraam: ( ذوالجلال والإكرام ) Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan  / Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan

§ Al-Muqsith: ( المقسط ) Maha Mengadili / Maha Saksama.

§ Al-Jaami’: ( الجامع ) Maha Mengumpulkan / Maha Pengumpul.

§ Al-Ghaniy: ( الغنى ) Maha Kaya Raya / Maha Kaya serta Serba Lengkap.

§ Al-Mughnii: ( المغنى ) Maha Pemberi kekayaan / Maha Mengkayakan dan Memakmurkan.

§ Al-Maani’: ( المانع ) Maha Membela atau Maha Menolak / Maha Pencegah.

§ Adh-Dhaar: ( الضار ) Maha Mendatangkan Mudharat / Maha Pembuat Bahaya  / Maha Pemberi bahaya

§ An-Naafi’: ( النافع ) Maha Pemberi Manfaat.

§ An-Nuur: ( النور ) Maha Pemberi Cahaya  / Maha Bercahaya.

§ Al-Haadi: ( الهادى ) Maha Pemberi Petunjuk / Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk.

§ Al-Badii’: ( البديع ) Maha Indah / Tiada Bandingan  / Maha Pencipta yang baru.

§ Al-Baaqi: ( الباقع ) Maha Kekal

§ Al-Waarits: ( الوارث ) Maha Membahagi / Maha Mewarisi  / Maha Pewaris.

§ Ar-Rasyiid: ( الرشيد ) Maha Cendekiawan / Maha Pandai / Bijaksana / Maha Memimpin

§ Ash-Shabuur: ( الصبور ) Maha Penyabar.


JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Asmaul Husna ?

2. Sebutkan 10 Asmaul Husnul beserta artinya ?

3 Sifat Allah yaitu al-Mu’min. Berilah Contohnya ?

          4. Al-Wakil orang yang meyakini sifat ini termasuk orang yang tawakkal berilah contohnya ?
          5pewujudan meneladani sifat Allah Swt. al-Jāmi’ . Sebutkan Contohnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar