PAI KELAS 7 GANJIL Asmaul Husna
Pengertian Asmaul Husna
Asmaul Husna Terdiri atas dua kata, yaitu asma dan husna. Dimana
Asma memiliki arti nama-nama dan Husna memiliki arti yang baik juga indah. Jika
disatukan maka Asmaul Husna memiliki arti "Nama-nama Allah yang baik dan
juga indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. sebagai bukti kebesaran-Nya.
Kata Asmaul Husna itu sendiri diambil dari ayat Al-Quran yaitu Q.S Taha/20:8
artinya " Allah SWT. tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki Asmaul
Husna (nama-nama yang baik) ".
Dalil Asmaul Husna
Ada beberapa dalil yang menjabarkan tentang Asmaul Husna dan pada
kali ini Pandai Belajar akan menjelaskan dua diantaranya :
§
Firman Allah SWT. dalam Q.S Al-a'raf/7:180 :
walillaahi l-asmaau lhusnaa fad'uuhu bihaa wadzaruulladziina
yulhiduuna fii asmaa-ihi sayujzawna maa kaanuu ya'maluun
Artinya: “Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul husna, maka
bermohonlahkepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu
dantinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) namanama-Nya.
Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. al
A’rāf/7:180)
Tidak hanya dalam surat Al-a'raf, dalam ayat lain dijelaskan bahwa
Asmaul Husna itu sangat bermanfaat dan memiliki niai yang tak terhingga
tingginya. Maka dari itu dalam berdoa sangat di anjurkan membaca Asmaul Husna.
§
Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
Artinya:
“Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw.bersabda: Sesungguhnya Allah
Swt. mempunyai sembilan puluh sembilannama, seratus kurang satu, barang siapa
yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari)
Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, apabila
kita mengahafal Asmaul Husna dengan baik dan benar maka orang yang menghafalnya
akan diberi balasan oleh Allah yaitu masuk ke dalam surga. Namun dalam
menghafal Asmaul Husna bukan halnya menghafal seperti biasa tapi harus diiringi
dengan kebaikan seperti menjaga hafalannya dengan terus menerus menzikirkannya
dan yang paling penting sikap kita tidak boleh bertentangan dengan Asmaul
Husna.
Memahami Isi Asmaul Husna
Pada kali ini kita akan memahami beberapa makna Asmaul husna
diantaranya al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jāmi’.
§ Al-Karim
Secara singkat Al-Karim memiliki arti maha pemurah, yang maha
dermawan atau yang maha mulia. Sedangkan dalam ruang lingkup besar Al-Karim
dapat diartikan bahwa Allah Swt. yang maha pemurah, maha dermawan lagi maha
mulia yang memberi anugrah dan rezekinya kepada seluruh makhluk-makhluk-Nya.
Hal ini tertuang dalam Q.S. al-Infitār:6 :
Yaa ai-yuhaa-insaanu maa gharraka birabbikal kariim(i)
Artinya: “Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap
Tuhan Yang Maha Pemurah?” (Q.S. al-Infitār:6)
Dalam kandungan surat di atas dapat kita ketahui bahwa Allah
pemilik nama Al-Karim tidak hanya memberikan rezeki anugrah kepada kita namun
dapat juga dimaknai tuhan yang maha pemberi maaf, maka kita sebagai umat muslim
seharusnya senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang tidak ada duanya karena
Allah selalu memberikan nikmatnya kepada kita semua dalam keadaan apapun.
§ Al-Mu’min
Al-Mu'min berasal dari kata Amina yang artinya pembenaran,
ketenangan hati, dan aman. Dalam arti yang luas Al-Mu'min artinya Allah maha
pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya. terutama manusia. Rasa aman yang
diberikan Allah itu mencakup ketenangan hati dalam menghadapi permasalahan,
tantangan, dan cobaan. kita dapat terhindar dari rasa gelisah, takut, dan cemas
itu semua karena Allah Swt. hal ini tertuang dalam (Q.S. al-An’ām/6:82):
alladziina aamanuu walam yalbisuu iimaanahum bizhulmin ulaa-ika
lahumu al-amnu wahum muhtaduuna
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan
mereka mendapat petunjuk.” (Q.S. al-An’ām/6:82)
Ayat diatas menjelaskan ketika kita akan berdoa kepada Allah Swt.
dengan menyebut nama-Nya al-Mu’min, berarti kita memohon diberikan keamanan,
dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberikan
keamanan, Dia yang Maha Pengaman. Maka dari itu kita tidak perlu takut terhadap
segala cobaan atau permasalahan karena Allah pasti selalu melindungi kita dari
hal-hal yang buruk.
§ Al-Wakil
Al-Wakil memiliki arti maha mewakili atau pemelihara. dalam arti
luas Al-Wakil, yaitu Allah Swt. yang memelihara dan mengurusi segala
kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Allah
menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa pun
terbengkalai seperti ketika kita dalam ujian dan kita sudah berusaha semampu
kita dan selanjutnya kita menyerahkan hasilnya pada Allah dan niscaya Allah
akan mengurusi sisanya. Firman-Nya dalam al- Qur’ān:
Artinya: “Allah Swt. pencipta segala sesuatu dan Dia Maha
Pemelihara atas segala sesuatu.” (Q.S. az-Zumar/39:62)
Orang yang yakin dan mempercayakan segala urusannya kepada Allah
tanpa keraguan setelah dia berusaha semaksimal mungkin, akan memiliki kepastian
bahwa semua akan diselesaikan dengan
sebaik-baiknya,
§ Al-Matin
Al-Matin memiliki arti Maha kukuh(kokoh) atau teguh pendirian,
konsisten. Allah Swt adalah maha sempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.
Kekukuhan Allah meliputi kekukuhan terhadap sifat-sifat-Nya dan
kekuatan-Nya. Dengan begitu, kekukuhan Allah Swt. yang memiliki rahmat dan
azab terbukti ketika Allah Swt. memberikan rahmat kepada hambahamba- Nya. Tidak
ada apa pun yang dapat menghalangi rahmat ini untuk tiba kepada sasarannya.
Demikian juga tidak ada kekuatan yang dapat mencegah pembalasan-Nya. Orang
meyakini Al-Matin adalah orang yang tawakkal karena ia tau bahwa tidak ada satupun
hal yang dapat mencegah kehendak Allah. menurut Q.S. aż-Żāriyāt/51:58 :
Innallaha huwarrazzaaqu dzuul quu-watil matiin(u)
Artinya: “Sungguh Allah Swt., Dialah pemberi rezeki yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kukuh.” (Q.S. aż-Żāriyāt/51:58)
Dengan demikian, akhlak kita terhadap sifat al-Matin adalah dengan
beristiqamah (meneguhkan pendirian), beribadah dengan kesungguhan hati, tidak
tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan, terus berusaha dan tidak putus asa serta
bekerja sama dengan orang lain sehingga menjadi lebih kuat.
§ Al-Jāmi’
Secara bahasa Al-Jāmi’ memiliki arti yang maha mengumpulkan atau
menghimpun, maksudnya Allah dapat mengumpulkan sesuatu yang berserak jika Allah
menghendakinya dimana pun dan kapan pun. salah satu dari Al-Jāmi’ yaitu Allah
dapat mengumpulkan seluruh makhluk hidup yang beraneka ragam, di muka bumi ini
dan kemudian mengumpulkan mereka dipadang mahsyar pada hari kiamat. Seperti
dalam firmannya Q.S. Ali Imrān/3:9:
Rabbanaa innaka jaami'unnaasi liyaumin laa raiba fiihi innallaha
laa yukhliful mii'aad(a)
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia
untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”.
Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyalahi janji.”(Q.S. Ali Imrān/3:9).
Penerapan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari
Setelah kita mempelajari Asmaul Husna tentulah keimanan kita
bertambah kepada Allah Swt. dan sebagai orang yang beriman kita harus dapat
merealisasikannya dalam kehidupan sehari hari agar memperoleh rahmat, anugrah,
dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dibawah ini adalah contoh contoh
penerapan Asmaul Husna dalam kehidupa sehari-hari :
§
Menjadi orang yang dermawan
Sifat deermawan adalah salah satu sifat Allah yaitu Al-Karim.
Menjadi orang dermawan itu berarti menjadi orang baik yang membagikan
kebahagiaan terhadap orang lain dalam bentuk harta atau buka. Berikut contoh
kedermawanan :
1. Menyisihkan sebagian uang jajan untuk kotak amal setiap
hari jum'at
2. Menyisihkan uang jajan untuk kegiatan amal ketika ada
yang terkena musibah
3. Menjamu tamu yang datang ke rumah
§
Menjadi orang jujur dan dapat memberi rasa aman
Ini adalah salah satu sifat Allah yaitu al-Mu’min. Contohnya
:
1. Menolong teman atau orang lain yang sedang dalam bahaya
atau ketakutan.
2. Menyingkirkan sesuatu yang dapat mengakibatkan bahaya
bagi orang lain seperti paku di jalan.
3. Membantu orang lanjut usia menyebrang jalan.
§
Senantiasa bertawakkal kepada Allah Swt.
Sebagaimana dijelaskan di uraian Al-Wakil orang yang meyakini
sifat ini termasuk orang yang tawakkal. Contohnya :
1. Menjadi pribadi yang mandiri, dalam melakukan sesuatu
usahakan jangan merepotkan orang lain.
2. Belajar/Bekerja dengan sungguh sungguh mengharapkan
ridho dan rahmat Allah Swt. karena Allah tidak akan merubah nasib seseorang
yang tidak mau bersungguh sungguh.
§
Menjadi Pribadi yang konsisten dan teguh pendirian.
Pribadi yang konsisten dan teguh pendirian merupakan perwujudan
meneladani sifat Al-Matin. Contohnya :
1. Tidak mudah terpengaruh oleh rayuan orang lain yang
mengakibatkan diri kita celaka.
2. Tidak mudah disogok untuk memilih suatu hal seperti
pemungutan suaran pemilu
3. Kuat dan Sabar dalam menghadapi Ujian
§
Berkarakter pemimpin.
Berkarakter pemimpin merupakan pewujudan meneladani sifat Allah
Swt. al-Jāmi’ . Contohnya :
1. Mempersatukan orang yang sedang berselisih dan melakukan
musyawarah mufakat untuk penyelesaian masalah.
2. Rajin melaksanakan sholat berjamaah dan menjadi Imam
3. Bersifat sosial tinggi agar dapat bermanfaat bagi
masyarakat.
99 Asmaul Husna Beserta Artinya
§
Ar-Rahmaan: ( الرحمن ) Maha
Pengasih.
§
Ar-Rahim: ( الرحيم ) Maha Penyayang.
§
Al-Malik: ( الملك ) Maha
Merajai/ Menguasai /Pemerintah.
§
Al-Quddus: ( القدوس ) Maha
Suci.
§
As-Salaam: ( السلام ) Maha
Penyelamat.
§
Al-Mu’min: ( المؤمن ) Maha
Pengaman / Pemelihara keamanan.
§
Al-Muhaimin: ( المحيمن ) Maha
Pelindung/Penjaga / Maha Pengawal serta Pengawas.
§
Al-’Aziiz: ( العزيز ) Maha Mulia / Maha Berkuasa.
§
Al-Jabbaar: ( الجبار ) Maha
Perkasa / Maha Kuat / Yang Menundukkan Segalanya.
§
Al-Mutakabbir: ( المتكبر ) Maha
Megah / Maha Pelengkap Kebesaran.
§
Al-Khaaliq: ( الخالق ) Maha
Pencipta.
§
Al-Baari’: ( البارئ ) Maha Pembuat / Maha Perancang / Maha Menjadikan.
§
Al-Mushawwir: ( المصور ) Maha
Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk.
§
Al-Ghaffaar: ( الغفار ) Maha
Pengampun.
§
Al-Qahhaar: ( القهار ) Maha
Pemaksa.
§
Al-Wahhaab: ( الوهاب ) Maha
Pemberi / Maha Menganugerah.
§
Ar-Razzaaq: ( الرزاق ) Maha
Pengrezeki / Maha Pemberi Rezeki.
§
Al-Fattaah: ( الفتاح ) Maha
Membukakan / Maha Pembuka .
§
Al-’Aliim: ( العليم ) Maha Mengetahui.
§
Al-Qaabidh: ( القابض ) Maha
Pencabut / Maha Penyempit Hidup / Maha Pengekang.
§
Al-Baasith: ( الباسط ) Maha
Meluaskan / Maha Pelapang Hidup / Maha Melimpah Nikmat.
§
AI-Khaafidh: ( الخافض ) Maha
Menjatuhkan / Maha Menghinakan / Maha Perendah / Pengurang.
§
Ar-Raafi’: ( الرافع ) Maha Mengangkat / Maha Peninggi.
§
Al-Mu’iz: ( المعز ) Maha Menghormati / Memuliakan / Maha Pemberi
Kemuliaan/Kemenangan.
§
Al-Muzil: ( المذل ) Maha Menghina / Pemberi kehinaan.
§
As-Samii’: ( السميع ) Maha Mendengar.
§
Al-Bashiir: ( البصير ) Maha
Melihat.
§
Al-Hakam: ( الحكم ) Maha Menghukum / Maha Mengadili.
§
Al-’Adl: ( العدل ) Maha Adil. Serta sangat sempurna dalam keadilanNya itu.
§
Al-Lathiif: ( اللطيف ) Maha
Menghalusi / Maha Teliti / Maha Lembut serta Halus.
§
Al-Khabiir: ( الخبير ) Maha
Waspada/ Maha Mengetahui.
§
Al-Haliim: ( الحليم ) Maha Penyabar / Maha Penyantun / Maha Penghamba.
§
Al-’Adzhiim: ( العظيم ) Maha
Agung.
§
Al-Ghafuur: ( الغفور ) Maha
Pengampun.
§
Asy-Syakuur: ( الشكور ) Maha
Pembalas / Maha Bersyukur.
§
Al-’Aliy: ( العلي ) Maha Tinggi Martabat-Nya / Maha Tinggi serta Mulia.
§
Al-Kabiir: ( الكبير ) Maha Besar,.
§
Al-Hafidz: ( الحفيظ ) Maha Pemelihara Maha Pelindung / Maha Memelihara.
§
Al-Muqiit: ( المقيت ) Maha Pemberi kecukupan/ Maha Pemberi Keperluan , baik yang
berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.
§
Al-Hasiib: ( الحسيب ) Maha Penjamin / Maha Mencukupi / Maha Penghitung.
§
Al-Jaliil: ( الجليل ) Maha Luhur.
§
Al-Kariim: ( الكريم ) Maha Pemurah.
§
Ar-Raqiib: ( الركيب ) Maha Peneliti / Maha Pengawas Maha Waspada.
§
Al-Mujiib: ( المجيب ) Maha Mengabulkan.
§
Al-Waasi’: ( الواسع ) Maha Luas Pemberian-Nya.
§
Al-Hakiim: ( الحكيم ) Maha Bijaksana.
§
Al-Waduud: ( الودود ) Maha Pencinta / Maha Menyayangi.
§
Al-Majiid: ( المجيد ) Maha Mulia.
§
Al-Ba’ithu: ( الباعث ) Maha
Membangkitkan.
§
Asy-Syahiid: ( الشهيد ) Maha
Menyaksikan / Maha Mengetahui.
§
Al-Haq: ( الحق ) Maha Haq / Maha Benar.
§
Al-Wakiil: ( الوكيل ) Maha Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara
penyerahan.
§
Al-Qawiy: ( القوى ) Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan.
§
Al-Matiin: ( المتين ) Maha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna
Kekuatan-Nya.
§
Al-Waliy: ( الولى ) Maha Melindungi.
§
Al-Hamiid: ( الحميد ) Maha Terpuji.
§
Al-Muhshii: ( المحصى ) Maha
Menghitung / Maha Penghitung.
§
Al-Mubdi’: ( المبدئ ) Maha Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asa.
§
Al-Mu’iid: ( المعيد ) Maha Mengulangi / Maha Mengembalikan dan Memulihkan.
§
Al-Muhyii: ( المحي ) Maha Menghidupkan.
§
Al-Mumiit: ( المميت ) Maha Mematikan.
§
Al-Hay: ( الحي ) Maha Hidup.
§
Al-Qayyuum: ( القيوم ) Maha
Berdiri Dengan Sendiri-Nya.
§
Al-Waajid: ( الواجد ) Maha Penemu / Maha Menemukan.
§
Al-Maajid: ( الماجد ) Maha Mulia.
§
Al-Waahid: ( الواحد ) Maha Esa.
§
Al-Ahad: ( الأحد ) Maha Tunggal.
§
Ash-Shamad: ( الصمد ) Maha
Diperlukan / Maha Diminta / Yang Menjadi Tumpuan.
§
Al-Qaadir: ( القادر ) Maha Berkuasa/ Maha Kuasa / Maha Berupaya
§
Al-Muqtadir: ( المقتدر ) Maha
Menentukan.
§
Al-Muqaddim: ( المقدم ) Maha
Mendahulukan / Maha Menyegera.
§
Al-Muakhkhir: ( المؤخر ) Maha
Menangguhkan / Maha Mengakhirkan / Maha Membelakangkan / Maha
Melambat-lambatkan.
§
Al-Awwal: ( الأول ) Maha Pemulaan / Maha Pertama.
§
Al-Aakhir: ( الآخر ) Maha Penghabisan / Yang Akhir,.
§
Azh-Zhaahir: ( الظاهر ) Maha
Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan
§
Al-Baathin: ( الباطن ) Maha
Tersembunyi.
§
Al-Waalii: ( الوالى ) Maha Menguasai / Maha Menguasai Urusan / Yang Maha
Memerintah.
§
Al-Muta’aalii: ( المتعال ) Maha
Suci/Tinggi.
§
Al-Bar: ( البار ) Maha Dermawan / Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) /
Yang banyak membuat kebajikan.
§
At-Tawwaab: ( التواب ) Maha
Penerima Taubat.
§
Al-Muntaqim: ( المنتقم ) Maha
Penyiksa / Yang Maha Menghukum.
§
Al-’Afuw: ( العفو ) Maha Pemaaf / Yang Maha Pengampun.
§
Ar-Rauuf: ( الرؤف ) Maha Pengasih / Maha Mengasih.
§
Maalikul Mulk: ( المالك الملك ) Maha
Pemilik Kekuasaan / Maha Menguasai kerajaan / Pemilik Kedaulatan Yang
Kekal.
§
Zul-Jalaali Wal Ikraam: ( ذوالجلال والإكرام ) Maha
Pemilik Keagungan dan Kemuliaan / Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan
§
Al-Muqsith: ( المقسط ) Maha
Mengadili / Maha Saksama.
§
Al-Jaami’: ( الجامع ) Maha Mengumpulkan / Maha Pengumpul.
§
Al-Ghaniy: ( الغنى ) Maha Kaya Raya / Maha Kaya serta Serba Lengkap.
§
Al-Mughnii: ( المغنى ) Maha
Pemberi kekayaan / Maha Mengkayakan dan Memakmurkan.
§
Al-Maani’: ( المانع ) Maha Membela atau Maha Menolak / Maha Pencegah.
§
Adh-Dhaar: ( الضار ) Maha Mendatangkan Mudharat / Maha Pembuat Bahaya /
Maha Pemberi bahaya
§
An-Naafi’: ( النافع ) Maha Pemberi Manfaat.
§
An-Nuur: ( النور ) Maha Pemberi Cahaya / Maha Bercahaya.
§
Al-Haadi: ( الهادى ) Maha Pemberi Petunjuk / Yang Memimpin dan Memberi
Pertunjuk.
§
Al-Badii’: ( البديع ) Maha Indah / Tiada Bandingan / Maha Pencipta yang
baru.
§
Al-Baaqi: ( الباقع ) Maha Kekal
§
Al-Waarits: ( الوارث ) Maha
Membahagi / Maha Mewarisi / Maha Pewaris.
§
Ar-Rasyiid: ( الرشيد ) Maha
Cendekiawan / Maha Pandai / Bijaksana / Maha Memimpin
§
Ash-Shabuur: ( الصبور ) Maha
Penyabar.
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Asmaul Husna ?
2. Sebutkan 10 Asmaul Husnul beserta artinya ?
3 Sifat Allah yaitu al-Mu’min. Berilah Contohnya ?
4. Al-Wakil orang yang meyakini sifat ini termasuk orang yang tawakkal berilah contohnya ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar