SELAMAT DATANG DI WEBSITE SMP NEGERI 2 SAMBONG, KAB. BLORA, JAWA TENGAH

Senin, 20 Juli 2020

MATERI PKn SMP KELAS 9 SEMESTER 1 | Dinamika Perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara telah dilaksanakan sejak masa awal kemerdekaan, orde lama, orde baru dan masa reformasi hingga saat ini.

1.      Masa awal kemerdekaan (1945-1959)

Sejak awal kemerdekaan, seluruh rakyat Indonesia bertekad untuk menentukan nasib bangsa sendiri, lepas dari penjajahan dengan berupaya mempertahankan kemerdekaan dari berbagai ancaman, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Upaya menggantikan Pancasila sebagai dasar negara dan penyimpangan terhadap nilai Pancasila. Upaya tersebut antara lain:

a.   Pemberontakan PKI di Madiun (18 September 1948) dipimpin oleh Muso bertujuan untuk mendirikan negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis. Pemberontakan ini pada akhirnya dapat digagalkan.

b.  Pemberontakan Darul Islam yang dipimpin oleh Sekar Maji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini ditandai dengan berdirinya negara Islam dengan tujuan utama menggantikan Pancasila sebagai dasar negara dengan syariat Islam. Upaya penumpasan pemberontakan ini dengan ditangkapnya Kartosuwiryo.

c.       Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan ini dipimpin oleh Christian Robet Steven Soumokil yang bertujuan untuk membentuk negara sendiri dan didirkan pada 25 April 1950. Pulau terbesarnya adalah Seram, Ambon dan Buru. RMS dikalahkan oleh militer Indonesia dan kemudian RMS mendirikan pemerintahan dalam pengasingan di Belanda tahun 1966.

d.      Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

APRA merupakan milisi yang didirikan oleh Kapten Knill Raymond Westerling dan bersekongkol dengan Sultan Hamid II yang berusaha mempertahankan negara federasi yang dibentuk Belanda untuk melawan NKRI yang dipimpin oleh Soekarno-Hatta. APRA telah melakukan serangan kudeta terhadap pemerintah Indonesia dan berhasil menduduki wilayah Bandung. Kudeta yang dilancarkan Westerling mengalami kegagalan dan mempercepat pembubaran Republik Indonesia Serikat dan kembali kebentuk negara kesatuan pada 17 Agustus 1950.

e.   Perubahan bentuk negara dari Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, sedangkn konsitusi yang berlaku adalah UUDS 1950. Dalam perjalanannya berhasil melaksanakan pemilu pertama kali tahun 1955 dan dianggap paling demokratis tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun UUD sehingga dikeluarkanlah Dekrit Presiden 1959 yang berisi membubarkan badan konstituante, berlakunya kembali UUD 1945, dibentuknya MPRS dan DPAS. Pada periode ini, dasar negara adalah Pancasila akan tetapi penerapanna diarahkan pada ideologi liberal yang tidak dapat menjamin stabilitas pemerintah.

 

2.      Masa Orde Lama (1959-1966)

Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin yang semua keputusan negara  berpusat pada pemimpin negara yaitu Presiden Soekarno. Walaupun konstitusi negara sudah kembali ke UUD 1945, namun pelaksanaannya banyak penyimpangan, diantaranya :

a.       Presiden Soekarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup berdasarkan MPRS No.20 1963 yang menyebabkan kekuasaannya tidak terbatas.

b.  Presiden membentuk MPRS yang anggotanya terdiri dari anggota DPR-GR, utusan daerah dan golongan diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Pada periode ini terjadi pemberontakan PKI pada 30 September 1965 dipimpin oleh DN Aidit. Tujuanna menjadikan negara Indonesia menjadi negara komunis yang berkiblat pada negara Uni Soviet serta menggantikan Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini dapat digagalkan.

 

3.      Masa Orde Baru

Pengumuman penyerahan kekuasaan pemerintah dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto pada 20 Februari 1967. Hal ini berdasarkan TAP MPR No.33 MPRS 1967 yang isinya mencabut kekuasaan pemerintah dari Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat presiden. Era ini dikenal sebagai orde baru dengan konsep Demokrasi Pancasila yang visi utamanya adalah melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pada masa ini, pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui Rencana Pembangunan 5 Tahun / REPELITA yang tertuang dalam Garis Besar Haluan Negara/GBHN. Pembangunan nasional tumbuh dengan pesat disegala bidang kehidupan. Pada masa ini, kebebasan berpolitik dibatasi dengan jumlah partai politik yaitu 3 partai, antara lain Partai Persatuan Pembangunan, Golongan Karya dan Partai Demokrasi Indonesia. Selain itu, dibatasinya kebebasan berpendapat.

 

4.      Masa Reformasi (1998-sekarang)

Pada masa ini, penerapan Pancasila sebagai dasar negara menghadapi berbagai tantangan yang dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas dan membawa dampak negatif maupun positif. Contoh dapak negatif yang timbul, antara lain : pergaulan bebas, peredaran narkoba dan miras, anarkisme serta vandalisme. Tantangan lain dalam penerapan Pancasila diera Reformasi yaitu menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama rakyat Indonesia. Selain tantangan tersebut, bangsa Indonesia dihadapkan pada perkembangan dunia yang sangat cepat dan era teknologi yang sangat maju. Kewaspadaan dan kesiapan bangsa Indonesia dapat ditingkatkan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar