RANGKUMAN MATERI BAHASA
INDONESIA KELAS 8 BAB 1
A. Menentukan Unsur-Unsur Berita.
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang
sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke
mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Berita memiliki enam unsur yaitu mencakup 5W + 1H atau
ADIKSIMBA, yaitu:
- Apa
- Dimana
- Kapan
- Siapa
-
Mengapa
- Bagaimana
Sebuah berita harus mencakup tentang apa yang terjadi,
dimana peristiwa itu terjadi, kapan peristiwa itu terjadi, siapa yang mengalami, mengapa
bisa terjadi, dan bagaimana urutan kejadian tersebut.
Perhatikan contoh berita dibawah ini:
Warga Tuntut Ganti Rugi
Akibat Pencemaran Sungai Sekitar 200 warga dari tiga kecamatan di
Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, mendatangi kantor Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Lampung. Mereka mengadukan Pencemaran Sungai Way Terusain
yang dilakukan PT Teguh Wibawa Bhakti
Persada. Pencemaran sungai tersebut membuat ikan di keramba warga
mati dan diperkirakan mereka rugi miliaran rupiah. PT Teguh Wibawa merupakan perusahaan yang
mengolah singkong menjadi tepung tapioka. Perusahaan ini berada di Kampung Gunung Batin
Baru, Terusain Nunyai, Lampung Tengah. Izin operasi
diberikan oleh Bupati Lampung Tengah pada 2005. Dalam sehari perusahaan tersebut mampu memproduksi 70 – 80 ton tepung tapioka. Menurut Suhendro (salah satu warga Kecamatan Dente
Teladas) bahwa sejak Januari 2008 air Sungai Way Terusan berwarna kuning dan baunya tak sedap. Padahal selama ini sungai itu menjadi sumber
penghidupan warga. Mereka mengembangbiakkan ikan dalam keramba di sepanjang alur sungai. Warga menurut ganti rugi sekitar Rp20 miliar,
untuk mengganti kerugian pemilik 264 keramba apung dan 400 hektar tambak tradisional serta
280 nelayan. Namun, perusahaan tidak bersedia
memenuhi tuntutan itu. Pihak perusahaan hanya bersedia member ganti rugi Rp2 miliar yang mana setiap keramba hanya dihargai Rp400.000,00
padahal menurut warga setempat, setiap keramba menghabiskan ongkos minimal Rp1 juta. Setelah dikonrmasi oleh pihak yang bersangkutan,
Kepala Bagian Umum CV Sinar Laut Group yang merupakan induk perusahaan PT Teguh Wibawa Bhakti Persada, Alianto mengatakan bahwa perusahaannya masih
menghitung kerugian
sebab variabel kerugiannya berbeda. |
B.
Meringkas, Menyimpulkan, dan Memberi Tanggapan Berita.
Meringkas
dan menyimpulkan berita dapat mudah dilakukan dengan menggunakan ADIKSIMBA sebagai pedoman
kita. Kita harus menentukan keenam unsur terlebih dahulu sebelum dapat meringkas dan
menyimpulkan berita.
Dalam memberikan tanggapan terhadap berita harus melihat
aspek-aspek yaitu: -
Isi atau Struktur Berita
- Bahasa Berita
Isi atau struktur berita yang dapat ditanggapi adalah kebenaran dan
kelengkapan. Contohnya:
Pemberitaan semacam itu sangat baik. Pemberitaan
tersebut bisa menjadi perhatian pemerintah atas berbagai soal pendidikan di Indonesia.
Sedangkan bahasa berita yang dapat ditanggapi adalah penggunaan
kalimat dan pemilihan kata.
Contohnya:
Saya kira berita itu kurang pantas ditayangkan untuk
anak-anak karena menggunakan bahasa yang terlalu vulgar.
C.
Kaidah-Kaidah
Kebahasaan dalam Berita
Kaidah-kaidah
bahasa yang digunakan dalam berita adalah penggunaan kalimat baku, penggunaan kalimat langsung,
penggunaan konjungsi bahwa, penggunaan kata kerja mental, penggunaan fungsi
keterangan waktu dan tempat, dan penggunaan konjungsi temporal.
Kalimat baku adalah kalimat yang sesuai dengan EYD dan
KBBI.
Kalimat langsung menunjukan bahwa kalimat tersebut
diucapkan oleh sang narasumber secara langsung. Biasanya ditandai oleh tanda kutip (“....”).
Konjungsi bahwa berfungsi sebagai penerang kata
yang diikutinya. Hal ini terkait dengan perubahan kalimat langsung menjadi kalimat tidak
langsung.
Kata kerja mental adalah kata kerja yang merupakan hasil
pemikiran. Contohnya: memikirkan, membayangkan, berasumsi, beranalogi.
Keterangan waktu dan tempat menunjukan kapan dan dimana
peristiwa itu terjadi.
Konjungsi temporal menunjukan pola kronologis atau urutan
waktu. Contohnya: kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya.
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 Bab 2
A.
Iklan, Slogan, dan Poster.
Iklan dapat diartikan sebagai teks yang mendorong,
membujuk khalayak agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.
Iklan juga dapat diartikan sebagai pemberitahuan kepada
khalayak mengenai suatu barang dan
jasa.
Iklan saat ini tidak hanya untuk perusahaan besar saja,
namun juga berbagai kalangan. Beberapa kelompok yang biasa menggunakan iklan antara
lain:
- Perusahaan bisnis komersial, untuk menjual barang dan
jasa.
- Dunia perkantoran, untuk mendapatkan karyawan.
- Bagi pemerintah, untuk
menyebarkan informasi dan memberikan layanan pada masyarakat.
- Bagi orang perorangan, untuk menjual barang pribadi.
Karena iklan banyak digunakan oleh beberapa kalangan, maka
muncul istilah slogan dan poster.
Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai
dasar tuntutan. Slogan disebut juga moto atau semboyan.
Contoh
slogan:
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Poster adalah plakat (kata-kata dan
gambar) yang dipajang ditempat tempat umum.
Tujuan dari
poster adalah pemberitahuan suatu ide, hal baru, atau hal penting pada
khalayak. Poster
mengandalkan perpaduan gambar dan kata-kata.
Perbedaan
antara iklan, poster, dan slogan adalah sebagai berikut:
- Iklan merupakan teks persuatif yang memadukan unsur gambar dengan
kata-kata, unsur gerak
dan suara.
- Slogan
merupakan teks persuatif yang mengutamakan unsur kata-kata.
- Poster merupakan teks persuatif yang mengutamakan kekuatan gambar dan
kata-kata, dipajang
ditempat umum.
Jenis-jenis
iklan berdasarkan medianya:
- Iklan media
cetak
- Iklan
elektronik
1.
Iklan Media Cetak
Iklan media
cetak adalah
iklan yang dicetak dalam suatu media cetak.
Iklan ini
dibagi kembali menjadi 2 macam yaitu iklan baris dan iklan kolom.
Iklan baris adalah iklan yang
pemasangannya berupa baris baris. Teks yang disajikan sangat terbatas dan tidak ada
gambar, biasanya tulisannya
disingkat.
Iklan kolom
adalah iklan
yang pemasangannya berupa kolom-kolom. Bentuknya besar, disertai gambar, dan
tulisannya lebih panjang.
2.
Iklan Media Elektronik Iklan elektronik adalah iklan yang menggunakan media
berbasis perangkat elektronik.
Macam-macam iklan ini adalah:
- Iklan Radio
- Iklan Televisi
- Iklan Film
Sekarang kita akan membahas tentang iklan berdasarkan
isinya: - Iklan
Pemberitahuan
- Iklan Layanan Masyarakat
- Iklan Penawaran
B. Menentukan
Unsur-Unsur Iklan, Slogan, dan Poster. Unsur-unsur pembentuk iklan:
-
Sumber, adalah pemasang iklan.
-
Pesan, adalah informasi yang disampaikan.
-
Media, sarana yang digunakan.
- Penerima, individu atau kelompok masyarakat yang menjadi
sasaran iklan. - Efek, perubahan yang
terjadi pada diri penerima.
- Umpan Balik, tanggapan atau respon yang dikehendaki dari
penerima pesan.
Struktur teks iklan dibagi menjadi dua macam yaitu: - Pengenalan produk
-
Pernyataan persuatif (ajakan)
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia
Kelas 8 Bab 3
A. Unsur-Unsur Teks Eksposisi.
Teks eksposisi adalah teks yang mengemukakan sejumlah
pendapat disertai fakta.
Teks eksposisi memuat penilaian, dorongan, atau
ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak. Bagian pada teks eksposisi dibentuk oleh dua unsur utama, yaitu gagasan
dan fakta. Gagasan disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa
pernyataan yang mungkin berupa komentar,
penilaian, saran, dorongan, dan bujukan.
Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan,
sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fungsi dari fakta dalam teks
eksposisi
untuk memperkuat gagasan sehingga diharapkan lebih
meyakinkan khalayak.
Contoh gagasan:
1. Jika Pemerintah tidak cepat
bertindak dalam sepuluh tahun mendatang, hutan Sumatra akan musnah dan diikuti oleh
musnahnya hutan
Kalimantan.
2.
Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan
dibandingkan tahun sebelumnya.
Contoh fakta:
1.
Selama bulan Januari –
Oktober, 45% dari keseluruhan titik kebakaran terkonsentrasi di Provinsi Riau.
2.
Kemudian pada bulan Oktober terjadi kenaikan jumlah titik kebakaran yang
cukup signi_kan
di Provinsi Riau, Sumatra Barat, dan Jambi.
B. Pola Pengembangan Pada Teks Eksposisi.
Didalam teks eksposisi terdapat beberapa pengembangan
pola, berikut i ni pengembangan pola pada teks eksposisi:
Pola umum khusus
Pola khusus umum
Pola ilustrasi
Pola perbandingan
Pola umum khusus: ide pokok bagian teksnya
ditempatkan pada awal paragraf yang kemudian diikuti oleh ide-ide penjelas. Pola ini dikenal
juga
sebagai paragraf deduktif.
Pola khusus umum: hal-hal yang bersifat khusus
diikuti oleh uraian yang bersifat umum. Bagian terakhir dalam bagian teks ini berfungsi
sebagai
simpulan atau rangkuman dari pendapat-pendapat yang
dikemukakan sebelumnya.
Pola ilustrasi: teks eksposisi yang mengandung ilustrasi-ilustrasi
yang berfungsi untuk membuktikan pendapat. Dalam hal ini pengalamanpengalaman
pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif.
Pola perbandingan: menggunakan benda-benda,
keadaan atau yang lainnya dan ditentukan perbedaan atau kesamaannya berdasarkan aspek
tertentu.
C.
Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Umumnya.
Berdasarkan letak gagasan umumnya, paragraf terbagi
kedalam beberapa jenis: Paragraf Deduktif
Paragraf Induktif
Paragraf Campuran
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak di
awal paragraf. Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan umumnya
terletak di akhir paragraf. Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak di
awal dan akhir paragraf.
D.
Struktur Teks Eksposisi.
Secara umum teks eksposisi dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
Tesis, yakni berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan
penulis secara umum tentang topik yang akan dibahasnya.
Rangkaian argumen, berupa sejumlah pendapat atau argumen penulis
sebagai penjelasan atas tesis yang dikemukakan sebelumnya.
Penegasan ulang, sebagai perumusan kembali secara ringkas. Bagian
ini disebut juga penutup
atau simpulan.
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 Bab 4 -
Portal Edukasi
A. Puisi
1.
Pengertian Puisi
Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran
dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata.
2.
Unsur-Unsur dalam Puisi
Didalam puisi terdapat beberapa unsur yang membentuk
puisi, yaitu:
a. Majas dan Irama
b. Penggunaan kata-kata konotasi
c. Kata-kata berlambang
d. Pengimajinasian dalam Puisi
Majas
adalah bahasa kias yang
dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya.
Macam-macam majas :
1.
Personi_kasi : benda mati seperti benda hidup. Contoh : pohon itu
melambai-lambai dengan indah.
2.
Metafora: benda hidup seperti benda mati. Contoh : wajahmu indah,
seindah rembulan malam.
3.
Hiperbola: melebih-lebihkan. Contoh : tendangan Midun sangat kuat
hingga menembus
langit.
4.
Paralelisme: majas perulangan yang tersusun dalam baris yang berbeda.
Irama
adalah
alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi memberikan jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang
membangkitkan emosi seperti sedih,senang,kecewa,marah,
dan sebagainya.
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Contoh:
Jalanku di dunia ini sungguh berliku-liku. Maksud kata jalan disana bukanlah
jalan yang biasa kita pijak, namun maksudnya adalah
kehidupan.
Kata berlambang adalah kata
yang berisikan simbol atau lambang. Lambang adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang
menyatakan
maksud tertentu. Contoh: Rantai dan padi kapas pada
gambar Garuda Pancasila.
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan
khayalan atau imajinasi.
3. Jenis Jenis Puisi
a.
Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan
penyair.
Puisi naratif dibagi kedalam dua macam yaitu balada dan
romansa.
Balada adalah puisi yang bercerita tentang orang orang perkasa
ataupun tokoh pujaan.
Romansa adalah puisi yang menggunakan bahasa romantik yang
berkisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.
b.
Puisi Lirik.
Puisi lirik dibagi kedalam beberapa macam, yaitu elegi,
ode, dan serenada. Elegi adalah
puisi yang mengungkapkan perasaan duka.
Ode adalah puisi yang berisi pujian terhadap seseorang.
Serenada adalah puisi yang percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata
serenada berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.
c.
Puisi Deskriptif
Puisi ini dibagi kedalam satire
dan puisi yang bersifat kritik sosial.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas
penyair terhadap suatu keadaan,namun dengan cara menyindir atau menyatakan
sebaliknya.
Puisi kritik sosial adalah puisi yang menyatakan ketidaksenangan penyair
terhadap suatu keadaan,
namun dengan cara membeberkan kepincangan
pada orang tersebut.
Rangkuman Materi Bahasa
Indonesia Kelas 8 Bab 5 - Portal Edukasi
A. Menentukan Ciri-Ciri Teks Eksplanasi.
1.
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang hubungan
peristiwa atau proses terjadinya sesuatu.
2.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi Teks eksplanasi memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
Terdiri atas paragraf-paragraf.
Setiap paragraf mengusung suatu topik.
Kalimat yang mengisi paragraf berupa fakta.
Fakta diuraikan dengan pola kronologis ataupun secara
kausalitas.
Kronologis adalah urutan
waktu. Kausalitas
adalah sebab akibat.
B. Meringkas Teks Eksplanasi
1. Menentukan Gagasan Umum Teks Eksplanasi
Untuk meringkas teks eksplanasi, kita memerlukan gagasan
pokok (ide pokok) setiap paragraf.
Apabila telah menemukan gagasan pokok baru kita dapat
meringkas ke dalam kalimat yang baru.
Perhatikan contoh dibawah ini:
Sejak masa dahulu, para ahli bintang (astronom)
mempelajari bintang-bintang di langit malam. Kemudian, mereka berhasil melihatnya
melalui teleskop. Sekarang kita dapat mempelajari angkasa
luar dari dekat. Dengan pesawat satelit dan kendaraan antariksa yang melakukan
perjalanan ke planet-planet, para astronom menemukan
berbagai bukti yang luar biasa dari rahasia angkasa luar.
Agar memudahkan kalian dalam mencari gagasan pokok,
berikut ini letak gagasan pokok dalam paragraf:
Di awal paragraf
Di akhir paragraf
Di awal dan akhir paragraf
C. Menelaah Isi, Struktur, dan Kaidah Teks
Eksplanasi
1.
Isi Teks Eksplanasi
Berdasarkan isinya, teks eksplanasi menjelaskan suatu
proses atau berupa rangkaian suatu fenomena atau kejadian, baik itu berkaitan dengan
alam, sosial, ataupun budaya.
Dalam pemaparannya, teks tersebut mungkin berupa jawaban
dari pertanyaan mengapa atau bagaimana.
Apabila jawaban dari pertanyaan mengapa, maka uraiannya
akan bersifat kausalitas. Apabila jawaban dari pertanyaan bagaimana,
maka uraiannya akan bersifat kronologis.
2.
Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi dibentuk atas beberapa struktur, yaitu: Pengenalan fenomena
Rangkaian peristiwa
Ulasan
3.
Kaidah
Kebahasaan Teks Eksplanasi
Kaidah dalam teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
Menggunakan konjungsi kausalitas, seperti : sebab,
karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
Menggunakan konjungsi kronologis, seperti : kemudian,
lalu, setelah itu, pada akhirnya. Menggunakan kata benda yang merujuk kepada jenis fenomena,
bukannya pada kata ganti penceritanya.
Menggunakan kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan
topik yang diusung.
D. Menulis Teks Eksplanasi
1. Pola-Pola Pengembangan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi dapat disusun dengan berbagai pola, yaitu
dengan pola kronologis atau kausalitas.
Kedua pola tersebut dapat saling melengkapi.
Namun mungkin juga diselingi
pola lain seperti pola de_nisi, ilustrasi, dan umum-khusus.
2. Langkah-Langkah Menulis Teks Eksplanasi
Langkah-langkah menulis teks eksplanasi adalah:
Menentukan topik atau suatu kejadian yang menarik,
dikuasai, dan aktual.
Menyusun kerangka teks, yakni dengan mengembangkan topik
utama ke dalam rincianrincian topik yang lebih spesi_k.
Mengumpulkan bahan, berupa fakta atau pendapat ahli
terkait dengan kejadian yang dituliskan dari beberapa sumber.
Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks
eksplanasi yang lengkap dan utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar