Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap sehat walafiat .... Amin ... amin ... amin ... ya robbal a'lamin. Meskipun kita semua berjarak, namun tetap dekat di hati dan tetap kompak....
Minggu lalu kalian sudah melaksanakan Penilaian Harian Ke-1, untuk melihat hasilnya silahkan kalian tekan link di bawah ini:
Yuk, kita lanjutkan pembahasan materi ke bab berikutnya, yaitu tentang Sistem Perkembangbiakan (Reproduksi) Tumbuhan dan Hewan.
Materi Pokok
Materi pokok Sistem Perkembangbiakan (Reproduksi) Tumbuhan dan Hewan terbagi ke dalam beberapa submateri berikut.
1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan
- Perkembangbiakan Tumbuhan Angiospermae
- Perkembangbiakan Tumbuhan Gymnospermae
- Perkembangbiakan Tumbuhan Paku
- Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut
- Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan
2. Reproduksi Pada Hewan
- Perkembangbiakan Aseksual Pada Hewan
- Perkembangbiakan Seksual Pada Hewan
- Siklus Hidup Hewan
- Teknologi Perkembangbiakan pada Hewan
3. Kelangsungan Hidup Hewan dan Tumbuhan
- Adaptasi
- Seleksi Alam
Berikut ini uraian materi Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan pada submateri Perkembangbiakan Tumbuhan Angiospermae.
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN ANGIOSPERMAE
Beberapa tumbuhan dapat bereproduksi dengan cara berbeda. Tumbuhan dapat bereproduksi dengan menggunakan bagian tumbuhan, seperti akar, batang, atau pun daun.
Cara reproduksi tumbuhan dengan menggunakan bagian tumbuhan disebut reproduksi secara vegetatif.
Reproduksi tumbuhan secara vegetatif disebut juga reproduksi aseksual karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses fertilisasi.
Tumbuhan dapat melakukan reproduksi aseksual karena tumbuhan memiliki sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel meristem.
Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induk.
Tanaman mangga, rambutan, kelapa, padi, dan jagung merupakan contoh dari kelompok tumbuhan Angiospermae.
Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium).
Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji.
Tumbuhan biji tertutup sangat penting bagi kehidupan manusia maupun hewan, karena tumbuhan inilah yang menyediakan hampir semua bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Tumbuhan Angiospermae mengalami reproduksi aseksual (Vegetatif) dan reproduksi seksual (generatif).
1. Reproduksi Aseksual (Vegetatif ) Alami
Berikut ini adalah berbagai macam cara reproduksi aseksual alami.
a) Rhizoma
Pada batang terdapat ruas dan buku dan di buku inilah tempat tumbuhnya tunas yang akan berkembang menjadi tumbuhan baru. Beberapa tumbuhan bereproduksi dengan tunas pada batang yang ada di dalam tanah.
Batang yang ada di dalam tanah disebut rhizoma. Beberapa contoh tumbuhan yang reproduksi dengan rhizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, dan temulawak.
b) Stolon
Pada rumput dan beberapa tanaman lain misalnya stroberi dan pegagan terdapat batang yang menjalar di atas tanah. Batang tumbuhan yang menjalar di atas tanah disebut stolon (geragih).
Tunas dapat tumbuh pada buku dari stolon. Saat tunas terpisah dari tanaman induk, tunas sudah mampu tumbuh menjadi individu baru.
c) Umbi Lapis
Umbi lapis terdapat pada bawang merah. Dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan berlapis-lapis yang terdiri atas daun yang menebal, lunak dan berdaging dan batang yang berupa bagian kecil pada bagian bawah umbi lapis yang disebut dengan cakram.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa umbi lapis (bulbus) merupakan modifikasi dari batang dan daun.
Pada tumbuhan yang bereproduksi dengan umbi lapis, terdapat kuncup samping. Kuncup samping yang tumbuh biasanya merupakan umbi lapis kecil-kecil, berkelompok di sekitar umbi induknya.
Bagian ini dinamakan siung atau anak umbi lapis. Jika siung tersebut dipisahkan dari induknya, maka akan menghasilkan tumbuhan baru.
d) Umbi Batang
Jika diamati dengan seksama, pada permukaan kentang, akan terlihat mata tunas (kuncup). Pada kondisi yang sesuai untuk pertumbuhannya dari mata tunas ini akan terbentuk tunas dan menghasilkan tumbuhan baru.
Kentang merupakan salah satu contoh tumbuhan yang mengalami pembengkakan pada batang di dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Batang yang demikian disebut dengan umbi batang.
Umbi batang selain berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan juga berfungsi untuk reproduksi. Tanaman ubi jalar juga dapat berkembangbiak dengan menggunakan umbi batang.
e) Kuncup Adventif Daun
Bagaimana daun dapat menghasilkan individu baru? Pada bagian tepi daun terdapat sel yang selalu membelah (sel meristem).
Pada bagian daun yang demikian da pat membentuk kuncup. Kuncup merupa kan calon tunas yang terdiri atas calon batang beserta calon daun.
Kuncup yang terdapat pada tepi daun disebut kuncup adventif daun atau tunas liar pada tepi daun. Contoh tumbuhan yang reproduksi dengan kuncup adventif daun adalah cocor bebek.
2. Reproduksi Aseksual Buatan
Reproduksi aseksual juga dapat dilakukan dengan bantuan manusia. Berikut ini adalah berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan manusia untuk membantu reproduksi tanaman.
a) Cangkok
Cangkok dapat dilakukan dengan mengelupas kulit suatu tangkai tanaman berkayu, kemudian dibalut dengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik, sehingga tumbuh akar.
Apabila bagian kulit yang terkelupas telah tumbuh akar, maka tangkai dapat dipotong dan ditanam di tanah.
Tanaman yang dihasilkan dari cangkok memiliki sifat seperti induk dan cepat berbuah. Akan tetapi, perakaran tanaman ini kurang kuat. Cangkok dapat dilakukan pada tanaman berkayu seperti mangga, rambutan, kelengkeng dan jeruk.
b) Merunduk
Merunduk dapat dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga bagian yang tertanam dalam tanah tumbuh akar.
Apabila sudah tumbuh akar maka tanaman dapat dipisahkan dari induk. Merunduk dapat dilakukan pada tanaman yang memiliki cabang batang yang panjang dan lentur, misalnya bunga Alamanda.
c) Menyambung (enten)
Cara reproduksi menyambung (enten) adalah dengan memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis yang berbeda sifat.
Pada satu pohon tanaman hasil enten dapat menghasilkan dua atau lebih buah atau bunga dengan sifat yang berbeda, misalnya tanaman terong hijau disambung dengan terong ungu, maka dalam satu tanaman dapat menghasilkan terong hijau dan terong ungu.
Tanaman bunga kertas (Bougainvillea) adalah salah tanaman yang sering disambung agar dalam satu tanaman terdapat beberapa warna bunga.
Misalnya pada suatu cabang batang tanaman bunga kertas yang berwarna merah disambung dengan potongan cabang batang tanaman bunga kertas berwarna ungu dan pada cabang lain disambung dengan cabang batang yang memiliki bunga berwana putih.
Dengan demikian, akan dihasilkan tanaman bunga kertas yang memiliki bunga beraneka warna dalam satu tanaman.
d) Menempel (okulasi)
Cara reproduksi menempel (okulasi) dapat dilakukan dengan menempelkan mata tunas yang ada pada kulit tanaman pada batang tanaman lain yang sejenis.
Teknik okulasi atau menempel sering digunakan oleh petani untuk mendapatkan tanaman “unggul” dari dua atau lebih tanaman yang sejenis.
Misalnya untuk menghasilkan buah jeruk dengan sifat unggul antara jenis pohon jeruk batang kuat tetapi jeruknya kecil dan masam dan jenis pohon jeruk yang pohonnya tidak terlalu kuat tetapi jeruknya besar dan manis.
Mata tunas pohon jeruk dengan hasil buah besar dan manis ditempelkan pada batang pohon jeruk yang batangnya kuat.
Oleh karena itu, akan dapat dihasilkan pohon jeruk yang berbatang kuat dengan buah yang besar dan manis.
Pohon jeruk yang masih muda tetapi mampu menghasilkan buah dalam jumlah banyak dan rasa yang manis dapat dihasilkan melalui teknik okulasi.
e) Setek
Setek adalah cara reproduksi vegetatif dengan memotong (memisahkan dari induk) suatu bagian tanaman dan kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru.
Misalnya untuk menanam ketela pohon atau bunga mawar dapat menggunakan batangnya atau disebut setek batang.
Tanaman cocor bebek dapat diperbanyak dengan menggunakan setek daun. Tanaman sukun dapat diperbanyak dengan menggunakan setek akar.
Petani juga menggunakan teknik setek untuk menanam tebu, rumput gajah untuk pakan ternak, dan pohon seruni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar