SELAMAT DATANG DI WEBSITE SMP NEGERI 2 SAMBONG, KAB. BLORA, JAWA TENGAH

Rabu, 26 Agustus 2020

Materi IPA SMP Kelas 7 | Pengukuran Besaran Turunan


Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap sehat walafiat .... Amin ... amin ... amin ... ya robbal a'lamin. 
Meskipun kita semua berjarak, namun tetap dekat di hati dan tetap kompak.... 
Masih dengan pembelajaran jarak jauh atau Daring .... Tetap semangat ya....

Pada materi minggu lalu, kalian sudah belajar tentang Standar dan Alat Ukur besaran Pokok
Nah, pada hari ini kalian akan belajar tentang Pengukuran Besaran Turunan 


PENGUKURAN BESARAN TURUNAN

Semua besaran yang dapat diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok yang sudah kalian pelajari termasuk besaran turunan. Seperti telah disinggung pada pembahasan sebelumnya yaitu :  luas, volume, tekanan dan gaya merupakan besaran turunan, karena satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan yang lain yaitu konsentrasi larutan dan laju pertumbuhan. Bagaimana mengukur besaran turunan? Perhatikan uraian berikut ini.

 

a.    Luas   

Untuk mengukur luas suatu bidang yang bentuknya teratur seperti persegi panjang dapat ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran sisi-sisinya, luas lingkaran dapat diketahui dari jari-jarinya.

Untuk mengukur luas bidang yang bentuknya tidak teratur, kamu bisa mengukurnya secara tidak langsung dengan kertas grafik. Misalnya mengukur luas sehelai daun. Untuk mengukur luas sehelai daun di atas kertas grafik, lakukan langkah-langkah berikut.

·  Gambarlah daun tersebut sesuai bentuk tepi daun di atas kertas grafik yang memiliki ukuran luas tiap kotaknya 1 cm2.

                            


      Gambar 1  Pengukuran luas daun

 

·   Hitunglah kotak yang berada di dalam garis tepi daun (kotak kecil penuh).

·  Gabungkan kotak-kotak yang terpotong, yaitu dua kotak yang terpotong dihitung sebagai satu kotak penuh.

Coba kita hitung luas daun seperti gambar 1 di atas.

Kotak kecil penuh          =  21

Kotak kecil terpotong     =  ½  x 19 = 9,5

Total kotak kecil            = 21 + 9,5 = 30,5

Luas kotak kecil            =  1 cm2

Maka luas daun             =  30,5 x 1 cm2

                                    =  30,5 cm2


b.    Volume

Untuk mengukur volume suatu benda dapat dilakukan dengan cara :

a  Untuk benda padat yang teratur bentuknya, dapat digunakan rumus volume benda.

b. Untuk benda berwujud cair karena bentuknya selalu berubah mengikuti wadahnya,     maka volume zat cair dapat ditentukan dengan menggunakan gelas ukur. Ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut.

c.  Untuk benda padat yang bentuknya tidak teratur, volumenya dapat diukur dengan     gelas ukur berisi air. Cara menghitung volume benda padat tak beraturan ini perhatikan gambar 2.

                                                   


                        Gambar 2  Mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur

 

Mula-mula kamu isi gelas ukur dengan air yang telah diketahui volumenya, misalnya pada gambar tertera 30 ml. Kemudian benda yang akan diukur volumenya dimasukkan dan air akan naik. Pada gambar terlihat volume air menjadi 50 ml. Sehingga volume benda sama dengan selisih antara volume benda mula-mula dengan volume setelah dicelupkan benda. Pada gambar tersebut volume benda yang diukur 50 ml – 30 ml = 20 ml.

Dalam kehidupan sehari-hari, volume zat cair biasanya dinyatakan dalam satuan mililiter (mL) atau liter (L). Konversi satuan volume adalah sebagai berikut :

1 L = 1 dm3                              1 L = 1.000 mL                        1 mL = 1 cm3  

 

c.    Konsentrasi Larutan

 

       Konsentrasi larutan dapat dirumuskan sebagai hasil bagi antara massa zat terlarut dengan volume zat pelarut.

Contoh penerapan :

Tentukan konsentrasi larutan yang terbentuk jika 50 g garam dapur dilarutkan ke dalam 2,5 liter air (dalam g/L)!

Pembahasan :

Diketahui          :  Massa zat terlarut       =  50 g

                           Volume pelarut          =  2,5 liter

Ditanyakan       :  Konsentrasi larutan...?

Penyelesaian     :  Gunakan rumus
                          


d.    Laju Pertumbuhan

       Laju pertumbuhan tanaman dapat diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu. Misalkan kamu menanam Jagung pada hari Minggu. Pada awal pengukuran diperoleh tinggi tanaman 15 cm dari permukaan tanah. Selang 1 minggu kemudian, tingginya bertambah menjadi 50 cm. Kamu dapat menentukan laju pertumbuhan Jagung tersebut dengan cara sebagai berikut :


Tekan link/tautan di bawah ini untuk mengerjakan soal-soal latihan. 

Dengan mengerjakan soal latihan, maka kalian sudah hadir dalam kegiatan pembelajaran daring ini.

👇

👇

LATIHAN SOAL


👆

👆

Tidak ada komentar:

Posting Komentar