Semua besaran yang dapat diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok yang sudah kalian pelajari termasuk besaran turunan. Seperti telah disinggung pada pembahasan sebelumnya yaitu : luas, volume, tekanan dan gaya merupakan besaran turunan, karena satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan yang lain yaitu konsentrasi larutan dan laju pertumbuhan. Bagaimana mengukur besaran turunan? Perhatikan uraian berikut ini.
a. Luas
Untuk mengukur
luas suatu bidang yang bentuknya teratur seperti persegi panjang dapat
ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran sisi-sisinya, luas lingkaran
dapat diketahui dari jari-jarinya.
Untuk
mengukur luas bidang yang bentuknya tidak teratur, kamu bisa mengukurnya secara
tidak langsung dengan kertas grafik. Misalnya mengukur luas sehelai daun. Untuk
mengukur luas sehelai daun di atas kertas grafik, lakukan langkah-langkah
berikut.
· Gambarlah
daun tersebut sesuai bentuk tepi daun di atas kertas grafik yang memiliki
ukuran luas tiap kotaknya 1 cm2.
Gambar
1 Pengukuran luas daun
· Hitunglah
kotak yang berada di dalam garis tepi daun (kotak kecil penuh).
· Gabungkan
kotak-kotak yang terpotong, yaitu dua kotak yang terpotong dihitung sebagai
satu kotak penuh.
Coba kita hitung luas
daun seperti gambar 1 di atas.
Kotak kecil penuh =
21
Kotak kecil terpotong = ½ x 19 = 9,5
Total kotak kecil = 21 + 9,5 = 30,5
Luas kotak kecil =
1 cm2
Maka luas daun =
30,5 x 1 cm2
= 30,5 cm2
b. Volume
Untuk mengukur volume suatu benda dapat dilakukan dengan cara :
a Untuk benda padat yang
teratur bentuknya, dapat digunakan rumus volume benda.
b. Untuk
benda berwujud cair karena bentuknya selalu berubah mengikuti wadahnya, maka volume zat cair dapat ditentukan dengan
menggunakan gelas ukur. Ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan
volume zat cair tersebut.
c. Untuk benda padat yang
bentuknya tidak teratur, volumenya dapat diukur dengan gelas ukur berisi air. Cara menghitung
volume benda padat tak beraturan ini perhatikan gambar 2.
Gambar 2 Mengukur volume benda yang bentuknya
tidak teratur
Mula-mula kamu isi gelas ukur dengan air yang telah diketahui volumenya, misalnya pada gambar tertera 30 ml. Kemudian benda yang akan diukur volumenya dimasukkan dan air akan naik. Pada gambar terlihat volume air menjadi 50 ml. Sehingga volume benda sama dengan selisih antara volume benda mula-mula dengan volume setelah dicelupkan benda. Pada gambar tersebut volume benda yang diukur 50 ml – 30 ml = 20 ml.
Dalam kehidupan sehari-hari, volume zat cair biasanya dinyatakan dalam satuan mililiter (mL) atau liter (L). Konversi satuan volume adalah sebagai berikut :
1 L = 1 dm3 1 L = 1.000 mL 1 mL = 1 cm3
c. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan dapat
dirumuskan sebagai hasil bagi antara massa zat terlarut dengan volume zat
pelarut.
Contoh penerapan :
Tentukan konsentrasi larutan yang terbentuk jika 50 g garam dapur dilarutkan
ke dalam 2,5 liter air (dalam g/L)!
Pembahasan :
Diketahui : Massa zat terlarut = 50 g
Volume pelarut = 2,5 liter
Ditanyakan : Konsentrasi larutan...?
Penyelesaian : Gunakan rumus
d. Laju Pertumbuhan
Laju pertumbuhan tanaman dapat diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu. Misalkan kamu menanam Jagung pada hari Minggu. Pada awal pengukuran diperoleh tinggi tanaman 15 cm dari permukaan tanah. Selang 1 minggu kemudian, tingginya bertambah menjadi 50 cm. Kamu dapat menentukan laju pertumbuhan Jagung tersebut dengan cara sebagai berikut :
Tekan link/tautan di bawah ini untuk mengerjakan soal-soal latihan.
Dengan mengerjakan soal latihan, maka kalian sudah hadir dalam kegiatan pembelajaran daring ini.
👇
👇
👆
👆
Tidak ada komentar:
Posting Komentar