SELAMAT DATANG DI WEBSITE SMP NEGERI 2 SAMBONG, KAB. BLORA, JAWA TENGAH

Selasa, 04 Agustus 2020

IPA KELAS 7 | OBYEK IPA DAN PENGAMATANNYA (BAGIAN 2)


Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap sehat walafiat .... Amin ... amin ... amin ... ya robbal a'lamin. 
Meskipun kita semua berjarak, namun tetap dekat di hati dan tetap kompak.... 
Masih dengan pembelajaran jarak jauh atau Daring .... Tetap semangat ya....๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช

Pada materi minggu lalu, kalian sudah belajar tentang apa itu IPA? bagaimana penyelidikan dalam IPA?
Nah, pada hari ini kalian akan belajar tentang Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan. 


Pengukuran Merupakan Bagian Dari Pengamatan

Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa dalam pengamatan melibatkan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Dengan demikian pengukuran merupakan hal yang sangat penting dalam pengamatan IPA.

       Apakah yang dimaksud dengan pengukuran dan bagaimana melakukan pengukuran? Untuk mengetahui hal tersebut perhatikan uraian materi berikut.

      

1.   Pengertian Pengukuran

        Kamu pasti pernah melakukan pengukuran, misalnya mengukur panjang meja dengan jengkalmu. Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh hasil panjang meja sama dengan 6 jengkalmu. Jika pengukuran ini dilakukan oleh temanmu kemungkinan diperoleh hasil yang berbeda misalnya 5 jengkal temanmu. Dalam pengukuran ini, kamu dan temanmu menggunakan jengkal sebagai satuan panjang. Dengan demikian, nampak bahwa hasil pengukuran panjang meja bergantung pada satuan yang digunakan.

       Pada contoh di atas, yaitu mengukur panjang meja maka panjang merupakan sesuatu yang dapat diukur dan memiliki satuan. Panjang merupakan sebuah besaran. Sedangkan jengkal merupakan alat pembanding dalam pengukuran yang disebut satuan.

       Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa :

  • Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, umumnya memiliki satuan, dan dapat dinyatakan dengan angka atau nilai.
  • Satuan adalah pembanding dalam pengukuran.
  • Pengukuran adalah suatu kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis yang dipakai sebagai satuan.

Misalnya panjang sebuah meja 75 centimeter, maka panjang merupakan besaran dengan nilai 75 dan centimeter merupakan satuannya. Contoh lain, seorang pelari membutuhkan waktu 10 detik untuk mencapai garis finish, maka waktu merupakan besaran dengan nilai 10 dan detik merupakan satuannya.

Sedangkan kejujuran, kecantikan dan warna tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, sehingga kejujuran, kecantikan dan warna tidak termasuk besaran.

 

 2.   Besaran

 Besaran dalam ilmu fisika terbagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Panjang, massa dan waktu termasuk besaran pokok.

Bureau of Weight and Measures yaitu suatu lembaga internasional tentang pengukuran dan berat menetapkan standar besaran pokok yang disebut SI ( Sistem Internasional). Berdasarkan Sistem Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok seperti pada tabel 1.1.

 

Tabel 1.1  Jenis-jenis besaran pokok

Besaran

Satuan dalam SI

Simbol satuan

Panjang

Meter

m

Massa

Kilogram

Kg

Waktu

Secon

S

Suhu

Kelvin

K

Kuat arus listrik

Ampere

A

Intensitas cahaya

Candela

Cd

Jumlah zat

mol

mol

 

Besaran turunan yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok. Besaran yang termasuk dalam besaran turunan seperti pada tabel 1.2.

 

Tabel 1.2  Jenis-jenis besaran turunan

Besaran

Diturunkan dari

Satuan

Simbol satuan

Luas

Besaran pokok panjang

Meter persegi

m2

Volume

Besaran pokok panjang

Meter kubik

m3

Kecepatan

Besaran pokok panjang dan waktu

Meter per secon

m/s

Percepatan

Besaran pokok panjang dan waktu

Meter per secon kuadrat

m/s2

Massa jenis

Besaran pokok massa dan panjang

Kilogram per meter kubik

kg/m3

Gaya

Besaran pokok massa dan besaran turunan percepatan (percepatan diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu)

Newton

N

Tekanan

Besaran turunan gaya dan besaran pokok panjang

Newton per meter persegi

N/m2

 

 

3.   Sistem Satuan

Satuan merupakan pembanding dalam suatu pengukuran. Satuan dibedakan menjadi dua yaitu satuan baku dan satuan tidak baku.

Satuan baku merupakan satuan yang telah disepakati bersama dan diakui penggunaannya secara internasional, sehingga akan menghasilkan hasil pengukuran yang sama jika digunakan oleh siapa pun.

Seperti telah disebutkan di atas, satuan-satuan seperti meter, kilogram dan secon merupakan contoh satuan baku dalam Sistem Internasional (SI). Pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional menerapkan satu sistem satuan yang disebut “Systeme Internationale d’Unites” (Sistem Internasional disingkat SI). Kelebihan satuan SI adalah kemudahan pemakaiannya karena menggunakan sistem desimal (kelipatan sepuluh) dan hanya ada satu satuan pokok untuk setiap besaran dengan penambahan awalan untuk satuan yang lebih besar atau lebih kecil, seperti ditunjukkan pada Tabel 1.3.

 

Tabel 1.3  Macam-macam awalan satuan internasional

Awalan satuan

Simbol

Arti

Contoh

Tera

T

1012

 

Giga

G

109

 

Mega

M

106

1 Mwatt = 1.000.000 watt = 106 watt

kilo

k

103

1 km = 1.000 meter = 103 meter

hekto

h

102

 

deka

da

10

 

desi

d

10-1

 

senti

c

10-2

1 cm = 0,01 meter = 10-2 meter

mili

m

10-3

 

mikro

ยต

10-6

 

nano

n

10-9

 

piko

p

10-12

 

femto

f

10-15

 

 

       Penggunaan awalan ini untuk memudahkan dalam penulisan angka hasil pengukuran karena angkanya menjadi lebih sederhana. Misalnya, suatu pembangkit listrik menghasilkan daya 100.000.000 watt dapat disingkat menjadi 100 Mwatt. Contoh lain, untuk menyebutkan 50.000 gram dapat disingkat menjadi 50 kg.

       Selain Sistem Internasional yang menggunakan 7 besaran pokok, juga dikenal sistem MKS dan CGS yang menggunakan 3 besaran pokok.

·         Sistem MKS (meter – kilogram – secon) : pada sistem ini, panjang dinyatakan dengan satuan meter, massa dengan satuan kilogram dan waktu dengan satuan secon.

·         Sistem CGS (centimeter – gram – secon) : pada sistem ini, panjang dinyatakan dengan satuan centimeter, massa dengan satuan gram dan waktu dengan satuan secon.

       Satuan tidak baku yaitu satuan yang tidak berlaku secara umum, sehingga apabila digunakan oleh orang yang berbeda dapat menghasilkan hasil pengukuran yang berbeda. Satuan tidak baku antara lain : depa, jengkal, langkah, hasta, gelas, kaleng. Misalnya ada 3 orang melakukan pengukuran panjang meja yang sama menggunakan jengkal masing-masing. Tentu akan diperoleh hasil yang berbeda-beda karena panjang jengkal tiap orang tidak sama. 


Tekan link/tautan di bawah ini untuk mengerjakan soal-soal latihan. 

Dengan mengerjakan soal latihan, maka kalian sudah hadir dalam kegiatan pembelajaran daring ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar