URAIAN MATERI
Apakah benda-benda di alam ini memerlukan tempat atau ruang? Misal air yang berada di dalam gelas kita tuangkan ke dalam kaleng. Apakah air menempati kaleng? Ternyata air memerlukan tempat atau wadah. Untuk gas, sebaiknya dimasukkan ke dalam wadah seperti balon, agar tidak lari kemana-mana. Jika kita memiliki kelereng yang jumlahnya puluhan, tentu memerlukan tempat khusus yang dapat menampungnya. Ternyata air, gas, dan kelereng semuanya memerlukan tempat atau ruang.
Selanjutnya
jika air dalam wadah itu ditimbang ternyata memiliki massa. Demikian halnya
dengan kelereng jika ditimbang memiliki massa. Bagaimana dengan gas, apakah
juga memiliki massa? Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 3.1 Udara memiliki berat
Gambar
tersebut memperlihatkan hasil percobaan yang mungkin pernah kamu lakukan di
Sekolah Dasar. Dua balon yang ditiup dengan ukuran yang sama besar,
masing-masing diikat di ujung-ujung sebuah batang, lalu batangnya digantung.
Selanjutnya salah satu balon dikempeskan. Tampak lengan batang yang mengikat
balon yang dikempeskan tadi mengarah ke atas, sedangkan lengan batang dengan
balon yang masih menggembung mengarah ke bawah. Artinya, balon yang masih
menggembung memiliki massa yang lebih besar daripada balon yang kempes, karena
balon yang menggembung tersebut berisi udara (zat gas). Dengan demikian gas
juga memiliki massa.
Persamaan
antara kelereng, air, dan gas pada uraian di atas adalah semuanya memerlukan
tempat atau ruang dan memiliki massa, dalam fisika disebut zat. Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan
memiliki massa.
Zat
berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan menjadi zat padat, zat cair, dan gas.
Berikut ini perbedaannya.
B. Unsur, Senyawa, dan Campuran
Untuk diketahui bahwa materi terdiri dari zat tunggal dan campuran,
sedangkan zat tunggal dapat dikelompokan lagi menjadi unsur dan senyawa. Jadi bisa
dikatakan bahwa secara garis besar materi terdiri dari unsur, senyawa dan campuran. Apa yang membedakan dari ketiganya? Ikuti
bahasan berikut ini.
Gambar
3.2 Bagan klasifikasi materi
1.
Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih
sederhana dengan cara reaksi kimia biasa. Unsur merupakan bahan dasar penyusun
materi. Sampai saat ini dikenal 117 macam unsur
alam dan unsur buatan, baik berupa unsur logam, maupun unsur nonlogam.
Contoh unsur logam yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah besi. Sedangkan unsur non logam yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah arang (karbon). Sepotong besi apabila dibagi terus sampai
bagian yang terkecil akan diperoleh atom besi. Demikian pula pada karbon
apabila dibagi terus sampai bagian yang terkecil akan diperoleh atom karbon. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur
yang masih memiliki sifat sama dengan unsur tersebut.
Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa latin berdasarkan penemu
pertamanya atau tempat ditemukannya unsur tersebut. Beberapa unsur menggunakan
nama untuk menghormati identitas penemunya ataupun tempat penemuannya. Contoh
unsur Germanium diberi nama sesuai
dengan nama tempat pertama kalinya unsur ini ditemukan yaitu negara Jerman.
Untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang
lainnya, para ahli kimia menggunakan simbol atau lambang tertentu untuk sebuah
unsur. Pada awalnya, para ahli menggunakan lambang unsur dengan beberapa macam
gambar. Akan tetapi, karena unsur yang ditemukan dan diciptakan manusia makin
banyak, maka lambang unsur berupa gambar tidak digunakan lagi. Orang lebih
mudah mengingat lambang unsur dengan menggunakan huruf.
Seorang ilmuan berkebangsaan Swedia, Jons
Jacob Berzelius mengusulkan cara pemberian lambang unsur yang sampai saat
ini digunakan. Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius adalah sebagai
berikut:
·
Lambang
unsur diambil dari huruf pertama nama unsur yang bersangkutan dalam nama
latinnya. Jika hanya terdiri atas satu huruf, lambang tersebut ditulis dengan
huruf kapital.
·
Jika
ada dua atau lebih unsur yang memiliki nama latin dengan huruf pertama yang
sama, lambang salah satu unsur tersebut ditambah satu huruf lagi yang dipilih
dari namanya. Huruf tambahan ditulis dengan huruf kecil setelah huruf pertama.
Nama unsur |
Lambang |
|
Nama Latin |
Nama Indonesia |
|
Oxigen |
Oksigen |
O |
Ferrum |
Besi |
Fe |
Argentum |
Perak |
Ag |
Aurum |
Emas |
Au |
Hydrogen |
Hidrogen |
H |
Sulphur |
Belerang |
S |
Nitrogen |
Nitrogen |
N |
Iodium |
Iodin |
I |
Cuprum |
Tembaga |
Cu |
Plumbum |
Timbal |
Pb |
Natrium |
Natrium |
Na |
Cara penyusunan
unsur-unsur seperti tabel di atas, menyulitkan kita untuk mengingat dan membedakan di antara unsur-unsur tersebut.
Misalnya, untuk membedakan unsur-unsur logam dan nonlogam, maupun sifat-sifat
lainnya. Para ahli berupaya agar kita dapat lebih mudah mengelompokkan
unsur-unsur yang ada. Oleh karena itu, disusunlah suatu sistem periodik unsur,
seperti ditunjukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.3 Sistem periodik unsur
Unsur-unsur
yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan pada satu kolom. Unsur-unsur
logam terletak di sebelah kiri bagian bawah (berwarna biru), unsur-unsur non
logam terletak di bagian sebelah kiri (berwarna hijau), dan unsur-unsur semi
logam terletak di antara unsur logam dan non logam (berwarna merah bata). Masih
banyak informasi yang bisa diperoleh dari tabel sistem periodik unsur, yang
akan dipelajari pada kelas berikutnya.
Tabel
3.3 Perbedaan unsur logam dan non logam
No |
Logam |
Non logam |
1 |
Pada suhu kamar (25oC) berwujud padat kecuali
raksa |
Pada suhu kamar ada yang berwujud padat, cair, dan
gas |
2 |
Bersifat kuat |
Bersifat rapuh |
3 |
Dapat ditempa dan direngangkan |
Tidak dapat ditempa |
4 |
Mengkilap jika digosok |
Tidak mengkilap jika digosok kecuali intan |
5 |
Konduktor listrik yang baik |
Nonkonduktor listrik, kecuali grafit |
6 |
Penghantar panas yang baik |
Bukan penghantar panas |
Beberapa
unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
§
Besi (Fe), merupakan
logam yang paling murah, sebagai campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk
konstruksi bangunan, mobil dan rel kereta api.
§
Nikel (Ni), Nikel padat sangat tahan terhadap udara
dan air pada suhu biasa, digunakan sebagai lapisan pelindung dengan cara
disepuh.
§
Tembaga (Cu), banyak
digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga
dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng
menghasilkan kuningan.
§
Emas (Au), merupakan
logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan
sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas dengan
perak banyak digunakan sebagai bahan koin.
Unsur
non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
§ Iodium (I), digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan Iodium dalam garam dapur, dan
sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung.
§
Natrium (Na), digunakan
sebagai bahan untuk membuat lampu natrium, senyawa Natrium dengan Klor digunakan untuk garam dapur.
Ada
beberapa unsur yang memiliki sifat seperti logam dan nonlogam. Unsur tersebut
dikenal sebagai unsur metaloid atau
semilogam. Contohnya adalah silikon, boron, germanium, arsen dan stibium
(antimon). Unsur-unsur tersebut banyak digunakan sebagai bahan semikonduktor.
2.
Senyawa
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering menggunakan air, garam, gula, dan bahan kimia lainnya.
Bahan-bahan tersebut adalah senyawa. Apakah yang dimaksud senyawa? Perhatikan penjelasan
berikut ini.
Natrium(Na)
merupakan unsur logam yang bersifat lunak, warnanya putih keperakan, dan sangat
reaktif. Sedangkan Klor (Cl)
merupakan gas berwarna hijau kekuning-kuningan dan sangat beracun. Kedua unsur
tersebut dapat bergabung melalui reaksi kimia membentuk Natrium klorida (garam
dapur) yaitu zat padat berbentuk kristal berwarna putih, tidak beracun karena
digunakan sebagai bahan penyedap makanan. Sifat dari Natrium klorida sangat
berbeda dengan sifat Natrium dan klor. Natrium klorida (NaCl) merupakan
senyawa, sedangkan Natrium (Na) dan Klor (Cl) merupakan unsur. Jadi senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk
dari dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia biasa atau dengan kata lain senyawa adalah zat tunggal yang dapat
diuraikan menjadi dua zat atau lebih yang lebih sederhana melalui reaksi kimia
biasa.
Kamu sudah mengetahui
bahwa bagian terkecil dari sebuah unsur adalah atom. Dua atom atau lebih dapat
bergabung melalui reaksi kimia biasa membentuk molekul. Seperti contoh di atas, atom Natrium (Na) bergabung dengan
atom Klor (Cl) membentuk molekul Natrium klorida (NaCl). Jadi molekul merupakan bagian terkecil dari
sebuah senyawa. Perhatikan gambar 3.2, yang menunjukkan contoh molekul air.
Sumber:
id.kisspng.com
Gambar 3.4 Molekul air
Contoh-contoh senyawa
dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
·
Air (H2O) terbentuk
dari unsur Hidrogen dan Oksigen.
·
Gula tebu atau sukrosa
(C12H22O11),
terbentuk dari unsur Karbon, Hidrogen, dan Oksigen.
3.
Campuran
Campuran
ialah suatu gabungan dari dua zat atau lebih yang tidak bersatu secara kimiawi dan
zat-zat penyusunnya masih mempertahankan sifatnya masing-masing. Ketika gula
dilarutkan dalam air, kedua zat itu tidak membentuk senyawa, melainkan membentuk
campuran. Rasa gula sebelum dan
sesudah dicampurkan tetap terasa manis, begitu pula dengan air. Air sebelum
dicampurkan dan sesudah dicampurkan tetap dapat memadamkan api. Kemudian juga gula
dengan air dapat bercampur dalam berbagai komposisi sesuai yang dikehendaki.
Sehingga air gula ada yang manis, ada yang sedang, dan ada yang kurang manis
tergantung dari banyaknya gula yang dicampurkan. Campuran dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu campuran homogen
dan campuran heterogen.
a.
Campuran Homogen
Campuran homogen ialah
campuran dua jenis zat atau lebih yang sudah tidak dapat dibedakan lagi zat-zat
yang dicampurkan. Campuran homogen sering juga disebut sebagai larutan. Contoh campuran homogen adalah larutan
gula (campuran antara gula dan air), udara (campuran dari berbagai jenis gas)
dan larutan garam (campuran antara garam dan air).
Larutan tersusun atas
zat pelarut (solvent) dan zat
terlarut (solute). Pelarut yang sering
digunakan adalah air. Pada larutan gula,
air sebagai zat pelarut (solvent) dan
gula sebagai zat terlarut (solute).
b.
Campuran Heterogen
Campuran
heterogen adalah campuran antara dua macam zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya. Contoh
campuran heterogen: campuran air dengan minyak, campuran besi dan pasir,
campuran serbuk besi dan air dan lain-lain. Pada campuran heterogen dinding
pembatas antar zat masih dapat dilihat meskipun tanpa menggunakan mikroskop. Campuran heterogen terjadi karena zat yang
tidak dapat bercampur satu dengan yang
lain secara sempurna sehingga masih dapat dikenali zat-zat penyusunnya.
Campuran
heterogen ada dua macam yaitu suspensi
dan koloid. Suspensi adalah campuran kasar. Ukuran partikelnya lebih dari 100
nm. Umumnya tampak keruh dan jika dibiarkan beberapa saat akan mengendap. Campuran
seperti ini dapat kita pisahkan lagi melalui penyaringan, karena partikel
terlarutnya relatif besar. Koloid
adalah campuran yang terletak diantara larutan dan suspensi. Ukuran partikelnya
berkisar 1-100 nm. Koloid tampak homogen, tetapi jika dilihat dengan mikroskop
ultra bersifat heterogen. Koloid tidak dapat disaring dengan penyaring biasa.
Contoh koloid adalah susu, santan, kabut dan gel.
Gambar
3.5 Contoh campuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar