SELAMAT DATANG DI WEBSITE SMP NEGERI 2 SAMBONG, KAB. BLORA, JAWA TENGAH

Rabu, 25 November 2020

Materi IPA SMP Kelas 7 | Klasifikasi Zat dan Perubahannya

 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhuh

Apa kabar kalian hari ini? Semoga kalian tetap dalam keadaan sehat wal a'fiat. Tetap semangat meskipun kalian belajar dari rumah.

Pada pembelajaran daring sebelumnya, kalian sudah belajar tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran. Pada hari ini, kalian akan belajar 3 pokok bahasan yaitu:

1.  Larutan Asam, Basa, dan Garam

2.  Pemisahan Campuran

3.  Sifat Fisika dan Sifat Kimia

4.  Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

Simak materi berikut ini, kemudian buat ringkasan materi sebagai penugasan (tugas ini dikumpulkan hari terakhir pelaksanaan tes semester ganjil atau PAS).


1.  Larutan Asam, Basa, dan Garam

Seperti yang telah kamu ketahui sebelumnya, bahwa contoh campuran homogen adalah larutan. Pada dasarnya, larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, dan garam. Tahukah kamu bahwa sebagian besar bahan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari bersifat asam, basa, atau garam? Pernahkah kamu makan semangkuk baso atau soto yang telah diberi cuka? Bagaimanakah rasanya busa sabun yang tiba-tiba masuk ke dalam mulut ketika kamu mandi? Tentu kamu akan merasakan masam ketika makan baso atau soto yang diberi cuka, dan merasakan pahit saat busa sabun masuk ke mulut. Zat-zat yang rasanya masam dimasukkan ke dalam golongan asam, sedangkan yang rasanya pahit masuk dalam golongan basa. Apa ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa, atau garam? Bagaimana cara menguji suatu larutan itu tergolong asam, basa atau garam? 

a. Asam

Senyawa asam banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Semua senyawa asam  mempunyai rasa masam. Rasa masam ini desebabkan oleh  adanya senyawa yang bersifat asam. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Air susu yang basi mengandung asam laktat. Selain itu, senyawa asam juga dapat kita temukan dalam lambung dan darah. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta dalam darah terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang berperan pada pengangkutan makanan.

Ciri-ciri asam:

  • Rasanya asam (tidak boleh dirasa kecuali dalam makanan).
  • Dapat menimbulkan korosif.
  • Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
  • Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit).
  • pH (derajat keasaman) kurang dari 7.

Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada bahan-bahan yang dikenainya karena asam bersifat korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam. Hujan asam terjadi bila kadar gas sulfur dioksida (SO2) dan gas nitrogen oksida (NO) di atmosfer sangat tinggi. Gas ini dihasilkan dari pembakaran minyak bumi yang berasal dari gas buang industri dan kendaraan bermotor. Di atmosfer gas ini bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat, asam nitrat dan senyawa asam lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang dihasilkan bersifat lebih asam dari keadaan normal. Air hujan inilah yang dikenal dengan hujan asam.  Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam:

  • mungubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai dengan tumbuhan dan mengakibatkan pohon-pohon atau tanaman mati.
  • dapat menghilangkan unsur-unsur hara dalam tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
  • mengubah pH air sehingga dapat mematikan makhluk hidup di air.
  • merusak bangunan, terutama yang terbuat dari batu pualam dan logam.


2. Basa

Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak atau minyak, sehingga menjadi larut. Sedangkan, untuk mencuci piring yang sangat berminyak perlu menggunakan sabun. Sabun dapat melarutkan lemak dan minyak. 

Ciri-ciri basa:

  • Licin di kulit 
  • Rasanya agak pahit
  • Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
  • pH (derajat keasaman) kurang dari 7.

Contoh  zat yang mengadung basa: sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat maag, dan pupuk. Dalam penggunaan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa untuk menghasilkan senyawa netral yang dikenal dengan reaksi netralisasi. Contoh penerapannya adalah dalam pengobatan sakit mag. Para penderita mag selalu minum obat mag berupa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida yang bersifat basa. Sakit mag terjadi karena lambung banyak memproduksi asam klorida (HCl). Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan obat mag yang mengandung basa. Basa ini diharapkan akan menetralkan asam tersebut.

3. Garam

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal garam dapur yang biasa digunakan untuk bumbu masak. Garam dapur merupakan salah contoh dari garam menurut  ilmu kimia. Bagaimana senyawa garam dapat terbentuk? Salah satu cara untuk membentuk senyawa garam adalah melalui reaksi netralisasi. Jika larutan asam dicampurkan dengan larutan basa dalam jumlah yang tepat, akan terbentuk larutan netral. Oleh karena itu, reaksi antara asam dan basa disebut reaksi netralisasi. Dalam reaksi netralisasi, asam dan basa akan membentuk garam dan air.

 

Contoh:

 







4. Indikator Asam Basa

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan indikator alami dan indikator buatan. 

Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.

a. Indikator Alami

Ada banyak bahan di sekitar kita yang dapat berfungsi sebagai indikator asam basa. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa. Kulit buah manggis yang berwarna ungu akan berubah menjadi coklat kemerahan jika berada dalam lingkungan asam. Dalam lingkungan basa, ekstrak kulit buah manggis akan berubah warna menjadi warna biru kehitaman. Ekstrak bunga kembang sepatu yang berwarna merah jika diteteskan larutan asam akan tetap merah. Jika diteteskan larutan basa akan berubah warna menjadi kuning kehijauan. Ekstrak kunyit akan berwarna kuning kuning cerah pada larutan asam, dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga. 

 

Gambar 3.6  Macam-macam indikator alami

b. Indikator Buatan

Indikator buatan dapat berupa kertas lakmus, indikator universal, pH meter, indikator berbentuk larutan seperti fenolftelein, bromtimol biru, metil merah, dan metil jingga.

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut:

  • Lakmus merah dalam larutan asam tetap berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
  • Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa tetap berwarna biru.
  • Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

2.  Pemisahan Campuran

Zat-zat di alam umumnya masih tercampur dengan zat-zat lain. Untuk mengambil zat yang diperlukan perlu diadakan pemisahan campuran. Salah satu contoh zat yang sangat bermanfaat, tetapi keadaan masih sering tercampur zat lain, adalah air. Untuk itulah diperlukan pengolahan air yang bertujuan menghasilkan air yang memenuhi standar kesehatan, dengan cara memisahkan air dengan zat-zat yang tercampur di dalamnya. 
Zat di dalam campuran dapat dipisahkan dengan membedakan sifat fisiknya seperti wujud zat, perbedaan ukuran partikel zat, titik leleh zat, titik didih zat, sifat magnetik, kelarutan dan lain-lain. Semakin berbeda sifatnya, semakin mudah zat di dalam campuran dapat dipisahkan. Contoh sederhana yaitu daun teh yang tidak larut di dalam air sehingga kita dapat memisahkannya dengan mudah yaitu dengan cara menyaringnya. Namun, partikel – partikel lainnya di dalam campuran dapat berukuran lebih kecil sehingga dibutuhkan teknik pemisahan dengan cara lain yang lebih rumit seperti kromatografi. 
Ada beberapa metode pemisahan campuran yang akan dibahas pada bab ini yaitu filtrasi, distilasi, sentrifugasi, kromatografi, dan sublimasi.

1. Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan campuran untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan zat sisa yang tertinggal di penyaring disebut residu (ampas).
Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan proses proses pemisahan campuran dengan cara filtrasi adalah menyaring parutan kelapa agar diperoleh air santan. Air santan tersebut merupakan hasil dari penyaringan yang disebut  filtrat. Sedangkan ampas kelapa yang merupakan hasil dari sisa penyaringan disebut residu.

 

Gambar Pemisahan campuran dengan cara filtrasi


2. Distilasi

Distilasi (penyulingan) merupakan proses pemisahan dengan cara menguapkan suatu zat dari campuran berdasarkan titik didihnya. Zat cair yang dihasilkan disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Metode pemisahan campuran dengan teknik destilasi melewati dua proses, yaitu penguapan dan pengembunan. Jika larutan dipanaskan maka zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap, sedangkan yang lebih tinggi tidak ikut menguap. Uap disalurkan ke pipa pengembun (kondensor) dan cairan yang dihasilkan ditampung pada wadah. Contohnya: proses pemurnian alkohol dari pelarutnya (air), pemisahan minyak bumi dengan menggunakan destilasi bertingkat.

                    
Gambar Pemisahan campuran dengan cara destilasi.

3. Sentrifugasi

Sentrifugasi, teknik ini memisahkan materi padat dengan materi yang lebih ringan dengan menggunakan alat sentrifugasi, yaitu alat yang dapat memutar campuran dalam wadah dengan sangat cepat. Zat yang lebih berat lama kelamaan akan turun dan terpisah dari campurannya setelah diputar. 


 
Gambar Alat-alat sentrifugasi

Dengan menggunakan metode sentrifugasi ini kita bisa memisahkan sel-sel darah putih dan juga sel-sel darah merah dari dalam plasma darah. Dengan menggunakan metode sentrifugasi ini maka sel-sel darah akan berkumpul di bagian bawah tabung reaksi dan plasma darah yang berupa cairan itu akan memisahkan diri di bagian atas, hal ini bisa terjadi karena mesin sentrifugasi ini berjalan memanfaatkan gaya sentrifugal untuk bisa mengendapkan campuran sehingga campuran yang lebih rapat itu bisa bergerak menjauh dari sumbu sentrifugal dan bisa membentuk endapan tersendiri.

           
Gambar  Hasil sentrifugasi darah

4. Kromatografi

Kromatografi, adalah teknik pemisahan campuran yang didasarkan pada cepat lambatnya aliran suatu zat pada permukaan suatu media penyerap seperti kertas kromatografi. Semakin larut suatu zat warna pada pelarutnya maka zat warna tersebut sulit terserap pada kertas kromatografi, akibatnya ia akan bergerak lebih cepat di atas kertas. Sebaliknya, zat yang kurang terlarut akan mudah diserap kertas sehingga pergerakannya lambat. Campuran yang berupa cairan dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya dengan cara ini. Kamu dapat mengetahui bahwa cairan tinta yang tampaknya seperti hanya satu warna saja, jika diuji secara kromatografi akan tampak tersusun atas dua atau lebih komponen zat yang ditunjukkan oleh timbulnya warna yang berbeda.

            
Gambar Pemisahan campuran dengan kromatografi

5. Sublimasi

Sublimasi adalah proses pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Masih ingatkah kamu zat yang dapat menyublim jika dipanaskan?  Contoh benda yang dapat mengalami sublimasi adalah kapur barus (kamper), iodin, dan amonium klorida. Misalnya, jika kapur barus tercampur dengan zat pengotor seperti pasir, kapur barus dapat dipisahkan dari pasir dengan metode sublimasi.  Campuran kapur barus dengan pasir dipanaskan dengan panas api kecil sehingga kapur barus akan menyublim menjadi gas, sedangkan pasir tidak. Uap kapur barus akan segera mengkristal ketika didinginkan. Dengan demikian kapur barus murni dapat diperoleh kembali. Proses sublimasi dapat juga digunakan untuk memisahkan iodin dari zat pengotornya.
            
 
Gambar Sublimasi kapur barus


3.  Sifat Fisika dan Sifat Kimia

 

Setiap benda yang ada di sekitar kita merupakan materi. Materi ini memiliki ciri – ciri atau sifat tertentu yang sama atau berbeda dengan materi lainnya. Ciri-ciri atau sifat ini nantinya dapat kita gunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan materi-materi tersebut ke dalam satu golongan sehingga mudah dipelajari. Kita biasanya mengelompokkan benda berdasarkan perbedaan wujudnya. Akan tetapi kita juga dapat membedakan benda berdasarkan sifat fisika maupun sifat kimianya. Dengan mengetahui sifat-sifat benda ini, kita dapat memanfaatkannya untuk keperluan hidup sehari-hari.  Pada sub bab ini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang sifat fisika dan sifat kimia zat.

 

a.  Sifat Fisika

Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan penampilan dan keadaan fisik suatu zat. Sifat fisika zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sifat intensif dan sifat ekstensif. Sifat intensif adalah sifat fisik suatu zat yang tidak bergantung pada ukuran atau massa zat. Yang termasuk ke dalam sifat intensif adalah warna, wujud zat, kelarutan, titik didih , titik lebur dan massa jenis. Sedangkan sifat ekstensif adalah sifat suatu zat yang bergantung pada ukuran dan massa zat. Yang termasuk sifat ekstensif adalah massa, volume, panjang, lebar, dan  ketebalan.

1)  Wujud zat

 Tiga macam wujud zat yang kita kenal adalah : padat, cair dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan wujud yang kita kenal, yaitu: menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.

2) Warna

 Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat kamu amati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain.

3)  Titik didih dan titik lebur

 Titik didih merupakan suhu dimana suatu zat mulai mendidih. Sedangkan titik lebur merupakan suhu dimana suatu zat  mulai melebur. Contoh: titik didih air pada tekanan udara normal (76 cmHg) adalah 100oC, sedangkan bensin kurang lebih 80oC.

4)  Massa jenis

 Massa jenis suatu zat adalah perbandingan antara massa suatu benda dengan volumenya. Massa jenis dapat dihitung dengan rumus berikut.

Keterangan:

ρ  = massa jenis benda (satuannya kg/m3 atau g/cm3)

m = massa benda (kg atau gram)

V = volume benda (m3 atau cm3)

Walaupun massa dan volume adalah sifat ekstensif, tetapi massa jenis merupakan sifat intensif. Hal ini disebabkan karena perbandingan massa dan volume zat akan selalu tetap, berapapun ukuran dan jumlah dari zat tersebut. Contoh, massa jenis air adalah 1 g/cm3. Sesendok air, sepanci air, ataupun satu bak air massa jenisnya selalu tetap yaitu 1 g/cm3. Jika kamu menemukan suatu cairan, setelah diukur massa jenisnya ternyata diperoleh hasil 1 g/cm3, kemungkinan besar zat tersebut adalah air. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa massa jenis suatu zat menunjukkan ciri zat itu.

5)  Kelarutan

Kelarutan ialah ukuran mudah tidaknya suatu zat larut dalam pelarutnya. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan pelarut yang sering digunakan. Tidak semua zat mudah larut dalam air. Misalnya, gula mudah larut dalam air, sedangkan kopi tidak dapat larut dalam air.

6)  Sifat Kimia

Sifat kimia suatu benda adalah sifat yang berkaitan dengan  mudah atau sukarnya suatu zat untuk bereaksi secara kimia.

Beberapa contoh sifat kimia yang dimiliki benda, yaitu mudah terbakar, mudah berkarat, mudah busuk dan asam, mudah meledak,  dan beracun. Semua sifat kimia suatu zat berkaitan dengan perubahan kimia yang mungkin terjadi.


4.   Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

Para ahli mengelompokkan segala macam perubahan yang ada di alam semesta ini menjadi dua macam, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

a.  Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menimbulkan zat baru. Contohnya beras yang ditumbuk menjadi tepung. Perubahan dari beras menjadi tepung adalah perubahan fisika karena hanya menunjukkan bentuk dan ukuran yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama. Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain : menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika karena pada saat berubah wujud tidak terbentuk zat baru dan  komposisi zat tersebut juga tidak akan berubah. Misalnya air yang berubah wujud menjadi padat (es). Baik dalam wujud cair maupun padat keduanya tetaplah air yaitu senyawa H2O.

 


Gambar Contoh perubahan fisika

 

Terdapat beberapa ciri pada perubahan fisika, yaitu:

  • Yang berubah adalah wujud zat atau ukuran zat.
  • Perubahan bersifat sementara, dapat diubah lagi menjadi bentuk semula.
  • Tidak menimbulkan zat baru, partikel penyusunnya sama.

b.  Perubahan Kimia

 Perubahan kimia adalah perubahan  yang disertai terbentuknya zat baru. Perubahan kimia dikenal pula sebagai reaksi kimia. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar.

Contoh perubahan kimia yang lain, yaitu terjadinya karat pada besi dan nyala kembang api. Besi yang berkarat sangat sulit dikembalikan seperti sebelum berkarat. Begitu pula kembang api, setelah menyala tidak dapat dikembalikan seperti bentuk semula.

 

     



       Gambar Contoh perubahan kimia

 

Terdapat beberapa ciri pada perubahan fisika, yaitu:   

  • Yang berubah adalah susunan zat
  • Perubahan bersifat tetap, tidak d apat lagi menjadi zat semula
  • Menghasilkan zat baru, partikel penyusunnya berbeda.

    Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut.

    • terbentuknya gas
    • terbentuknya endapan
    • terjadinya perubahan warna
    • terjadinya perubahan suhu


Selasa, 24 November 2020

RECOUNT TEXT9|KELAS9|RABU,25 NOPEMBER 2020

 

RECOUNT TEXT

OLEH :

HARTATI,S.Pd

 

Recount text adalah teks yang menceritakan kembali kejadian – kejadian dengan tujuan memberikan informasi atau menghibur para pembaca.

Tujuannya adalah menjelaskan / menceritakan pengalaman masa lampau dengan menceritakan kembali kejadian – kejadian yang telah terjadi ( secara kronologi )

Generic Structure :

a.    Orientation ( memperkenalkan tokoh,waktu,tempat )

b.    Events ( kejadian – kejadian )

c.    Re – orientation

Contoh

Read the text

A Trip to Tanjung Setia Beach with My family

 

            A few months ago,my family and I went to Tanjung Setia Beach to spend our holiday. It is located about 230 kilometers from the capital city of Lampung,Bandar Lampung.

            When we arrived there,we were amazed by the great view of Tanjung Setia Beach. The wave here was quite safe for swimming. We swam for just few moments because it was freezing and windy. We walked around the beach and noticed that there were just few people that spend their holiday here. I just realized that it was December holiday , so most foreign tourists were spending their December in their country.

            After spending a few hours in the beach, we thought that we need to get something to eat. We went to a take away store nearby and order some hot chips. It was quite tasty and great. Then, we rented bikes from nearby rental because we would like to ride bike down the beach. We rode the bike slowly on the hard and damp part of the sand to enjoy the panorama around.

            The following day, our destination was Labuan Jakung Beach. The beach was also amazing but the waves there were so hight that time, that’s why no one was brave enoughto surf.So , we just enjoyed the beach view by walking around.

            Finally, we went home on the third day. We were delighted for having holiday experience there. The trip back home was quite tiring. We were so exhausted but happy to spend our holiday in such wonderful beach.

1.    The purpose of the writer to write the text is …………

2.    How did the writer and his family feel at the end of their holiday?

3.    We went to a takeaway store nearby and order some hot chips. The underlined word means ………..  

4.    We ….our holiday since last month.

Perjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jawab pertanyaan – pertanyaan yang diberikan .

Jika kesulitan , hubungi nomor WA 085471691129

Senin, 23 November 2020

PKN KLS 9-PERTEMUAN KE 14-MATERI SIFAT PEMILU-24NOV2020

 MATERI : SIFAT PEMILU


1. Berilah alasanmu mengapa Pemilu harus jujur dan adil?


Selamat mengerjakan

PKN KLS 8-PERTEMUAN 14-MATERI MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN-24NOV2020

 MATERI MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


1. Berilah alasan mengapa aturan atau undang-undang yang sudah disepakati tidka boleh dilanggar!

2. Berilah salah satu contohnya!


Selamat mengerjakan

PKN KLS 7-PERTEMUAN 14- MATERI MACAM-MACAM NORMA-24NOV2020

 Materi MACAM-MACAM NORMA


1. Mengapa norma sangat dibutuhkan disekolah?

2. Berilah 2 contohnya!


Selamat mengerjakan

PHYSICAL APPEARANCE7|KELAS7|RABU,25 NOPEMBER 2020

 

PHYSICAL APPEARANCE

OLEH :

HARTATI,S.Pd

LET’S READ THE COMIC STRIP




Answer these questions based on the comic strip

1.    What is Dani doing ?

2.    Where is Ed ?

3.    How are Ed’s eyes ? Put tick (V)

Slanted = sipit             round = bulat

How is Ed’s hair ? Put tick (V)

Curly = keriting           straight = lurus            wavy= bergelombang

5.How is Ed’s height ? Put tick (V)

6.How is Ed’s skin ? Put a tick (V)


II.listen to your teacher ,point the picture and say



III. Match the antonym of the words in the left box with the words in the right box.

1.    Curly                                       a. Flat

2.    Tall                                          b. Straight

3.    Dark                                        c. Slanted

4.    Round                                                 d. Short

5.    Pointed                                    e. Fair

IV. Put the words in the box to describe the picture.

Thick               bald                 shoulder          length              slim      heavy             thin      short

Long



V.Make the sentences into negative. Then write the additional sentence.Number one has been done for you.

( Sebelum mengerjakan tugas berikut pelajari penggunaan TOBE )

1.    Her nose is flat.

Her nose is not flat. It is pointed.

2.    His eyes are round.

……………………….

3.    Their eyebrows are thick.

…………………………..

4.    My skin is fair.

…………………………….

5.    Its hair is short.

…………………

6.    Your body is heavy.

……………………………………

 

PENGGUNAAN HAS / HAVE

HAS dipakai jika subjectnya she,he,it

HAVE dipakai jika subjectnya you,I, they,we

HASdan HAVE berarti mempunyai / memilliki

1.    Her eyes are round.

She has round eyes

2.    Your eyes are slanted.

…………………………

3.    His body is slim.

…………………………..

4.    Its body is short.

…………………………….

5.    Their hair is curly and short.

…………………..

 

+) Subject + Has / Have + NOUN

                  -)Subject + Has / have +DO NOT ( don’t ) + NOUN

                                                          DOES NOT ( doesn’t )

                ? ) Do/Does + Subject + Has/have + NOUN ?

VI.Change the sentence into negative.

1.    He has  a slim body

He doesn’t has a slim body

2.    I have long hair.

…………………….

3.    It has a heavy body

……………………..

4.    We have a pointed nose.

…………………………..

5.    She has thin eyebrown.

…………………………

Jika mengalami kesulitan hubungi no. WA 085741691129


Jumat, 20 November 2020

PENDALAMAN MATERI BAB 1.KELAS 7 ( SABTU, 21 NOV 2020 )

MANUSIA, TEMPAT, DAN LINGKUNGAN B. Letak dan Luas Indonesia Letak dan Luas Indonesia Materi IPS Kelas 7 Kurikulum 2013 2 Pengertian Letak Letak juga menunjukkan posisi suatu tempat terhadap tempat lainnya. Dalam hal ini, ada tempat yang strategis, terisolasi, dan seterusnya. Letak suatu tempat menunjukkan pula karakteristik tempat tersebut. Sebagai contoh, suatu tempat berada di daerah pantai. Karakteristik tempat tersebut dapat diidentifikasi bersuhu tinggi, berupa dataran rendah, sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, dan seterusnya. 3 Letak Astronomis Indonesia letak astronomis Indonesia adalah antara 95 0 BT – 141 0 BT dan 6 0 LU - 11 0 LS. Karena letaknya tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5 0 LU dan 23,5 0 LS. 4 Secara geografis Indonesia Secara geografis, Indonesia berada di antara dua benua, yaitu Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Selain itu, Indonesia berada di antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik di sebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia. 5 Batas Wilayah Indonesia Indonesia berbatasan dengan 10 (sepuluh) negara tetangga, baik berupa batas darat maupun batas laut. Indonesia berbatasan di darat dengan negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG), dan Timor Leste, sedangkan batas lautnya dengan negara India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua New Guinea, Australia, dan Timor-Leste. 6 Batas Indonesia juga dapat dilihat dari posisinya (utara, selatan, barat, timur), yaitu sebagai berikut. Sebelah utara Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina, dan Laut Cina Selatan. Sebelah selatan Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra Hindia. Sebelah barat Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia. Sebelah timur Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik. 7 Apa keuntungan letak geografis bagi Indonesia? Letak geografis Indonesia sangat strategis karena menjadi jalur lalu lintas perdagangan dunia. Interaksi sosial melalui perdagangan tersebut selanjutnya menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia, seperti Islam, Hindhu, Buddha, Kristen, dan lain-lain. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam menjual berbagai komoditas atau hasil bumi seperti kayu cendana, lada, pala, cengkeh, dan hasil perkebunan. Moch. Diyon 8 Luas Indonesia Badan Informasi Geospasial (BIG) menyebutkan wilayah Indonesia terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km 2 dan perairan seluas 3.257.483 km 2. Jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, maka luas wilayah Indonesia (daratan dan lautan) kurang lebih sama dengan Eropa atau hampir sama dengan Amerika Serikat atau Australia. Daratannya terdiri atas 13.466 pulau dan garis pantai mencapai 99.030 kilometer. 9 Terima Kasih Pertanyaan...... 1. Jelaskan perbedaan letak astronmis dengan letak geogrsafis! 2. Sebutkan letak astronomis Indonesia! 3. Sebtkan letak geografis Indonesia! 4. Jelaskan keuntungan letak geografis Indonesia! 5. Sebutan batas-batas Indonesia sebelah utara,selatan, barat, dan timur! “ SELAMAT MENGERJAKAN “

MATERI BASA JAWA KELAS 7, SABTU 20 NOP 2020

 AYO SINAU SUPAYA TAMBAH PINTER


1.   Andharan ing ngisor iki semaken!

a.    Swara Jejeg lan Swara Miring

Gunung Bromo kinupengan segara wedhi kang jembare kurang luwih 10 km persegi”

Ing ukara dhuwur tembung-tembunge ngemot swara jejeg lan swara miring. Tuladha: gunung [gunUng]. Swara /u/ ing wanda  [gu] swarane jejeg, dene /u/ ing wanda [nUng] swarane  miring.

Pepeling

Swara jejeg uga diarani swara sampurna. Swara iki durung owah saka asale. Swara /a/ jejeg tuladhane kaya ing tembung  mata, wana, rasa, lan liya-liyane. Swara /a/ miring iku manawa lafale padha karo tembung wani, garu, sate, wedang, nanas, lan sapanunggalane.

Swara /i/ bakal diarani swara jejeg manawa lafale dadi /i/ kaya ing tembung bali, sasi, wisata, wanita, pitulung, lan sapanunggalane. Swara /i/ bakal diarani swara miring manawa lafale kaya ing tembung bathik, nangis, guling, tertib, lan sapanunggalane.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Kanggo mangerteni swara jejeg lan swara miring jingglengana tabel ing ngisor iki:

 

Swara (vokal)

Jejeg

Miring

a

widada

dumadi

Tumata

palupi

Lara

dadi

i

Wadi

manis

Wirama

guling

Gati

jarit

u

lunga

sarung

madu

marmut

palupi

alus

e

Sate

golek

Wedang

mewek

Suwe

kopen

e pepet

 

sega, sepet, lega, lepet, merem, lan sapanunggalane

o

Soto

bolong

Loro

dados

Obat

Klobot

 

b.   Jinise Tembung

Sawise njingglengi teks tanggapan dheskriptif ”Gunung Bromo” tinemu panganggone tembung aran, tembung kahanan, tembung panggandheng, lan jinis tembung liyane.

Tuladha:

”Gunung Bromo yaiku sawijining obyek wisata gunung ing Jawa Timur sing banget nengsemake tumrap para wisatawan dhomestik lan wisatawan saka manca negara”

 

Kanggo nyinaoni teks tanggapan dheskriptif uga kudu nyinaoni jinising tembung basa Jawa. Jinise tembung ing basa Jawa kaperang dadi 10, yaiku:

1)    Tembung Aran (Kata Benda)

Tembung aran yaiku tembung sing nerangake sakabehe jenenge barang utawa sing dianggep barang.

Tembung aran diperang dadi loro, yaiku:

a)    Tembung aran sing kasat mata

Tuladha: gunung, jaran, jeep, pura, omah, dalan, segara, wedhi, lan sapanunggalane.

b)   Tembung aran sing ora kasat mata

Tuladha: pemandhangan, kabudayan, pariwisata, lan sapanunggalane

2)    Tembung Kriya (Kata Kerja)

Tembung kriya yaiku tembung sing nerangake pagawean.

Tuladha: lunga, dolan, tuku, turu, nulis, numpak, nggawa, mangan, njaluk, nggambarake, nerangake, lan sapanunggalane.

3)    Tembung Kahanan (Kata Sifat)

Tembung kahanan yaiku tembung sing nerangake watak, sipat, lan kahanane samubarang.

Tuladha: adoh, cedhak, ayu, panas, sugih, kepenak, sengsara, luwe, panas, nengsemake, lan sapanunggalane.

4)    Tembung Katrangan (Kata Keterangan)

Tembung katrangan yaiku tembung sing nerangake tembung aran, tembung kriya, lan tembung kahanan.

Tuladha: saiki, sesuk, awan, bengi, minggu ngarep, lan sapanunggalane.

5)    Tembung  Wilangan (Kata Bilangan)

Tembung wilangan yaiku tembung sing nerangake cacahe utawa jumlahe barang lan pepangkatan.

Tuladha: siji, loro, telu, sepuluh, selawe, seket, satus, sewu, sasendhok, sethithik, akeh, kabeh, pirang-pirang, separo, seprapat, sakjam, ka-2, lan sapanunggalane.

6)    Tembung Sesulih (Kata Ganti)

Tembung sesulih yaiku tembung sing dadi sesulih utawa gantine wong, kewan, barang utawa sing dianggep barang.

Tuladha: aku, kowe, dheweke, iki, kuwi, kae, lan sapanunggalane.

7)    Tembung Ancer-Ancer (Kata Depan)

Tembung ancer-ancer yaiku tembung sing dienggo nyambung tembung kriya karo panggonan.

Tuladha: ing, saka, menyang, lan sapanunggalane.

8)    Tembung Panggandheng (Kata Sambung)

Tembung panggandheng yaiku tembung sing dienggo nggandheng gagasan loro utawa luwih.

Tuladha: nalika, karo, lan, banjur, mula, yen, manawa, sebab, lan sapanunggalane.

9)    Tembung Panyilah (Kata Sandang)

Tembung panyilah yaiku tembung sing dienggo menehi sesilah utawa sandhangane tembung aran sing wis genah.

Tuladha: sang, si, para, lan sapanunggalane.

10) Tembung Panguwuh (Kata Seru)

Tembung panguwuh yaiku tembung sing nerangake rasa pangrasa.

Tuladha: ah!, adhuh!, oh!, hore!, ya ampun...!, lho!, haa!, lan sapanunggalane.