SELAMAT DATANG DI WEBSITE SMP NEGERI 2 SAMBONG, KAB. BLORA, JAWA TENGAH

Minggu, 11 Oktober 2020

MATERI. SENI BUDAYA. KLS.7. | BAB.3. MENYANYI DENGAN SATU SUARA

  BERNYANYI DENGAN SATU SUARA (Bab 3 Kelas 7 Materi Pengetahuan)

BERNYANYI DENGAN SATU SUARA (Bab 3 Kelas 7 Materi Pengetahuan)





Kompetensi Dasar
1.1. Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugrah Tuhan.
2.1. Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin melalui aktifitas berkesenian.
2.2. Menunjukan sikap bertanggungjawab, peduli, dan santun terhadap karya seni rupa dan pembuatnya.
2.3. Menunjukan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam berkarya seni.
3.1. Memahami konsep dasar bernyanyi satu suara secara berkelompok dalam bentuk unisono
4.1. Menyanyikan lagu satu suara secara berkelompok dalam bentuk unisono

RINGKASAN MATERI

Bernyanyi adalah melantungkan suara dengan nada-nada yang beraturan, biasanya diiringi dengan alat musik. Bernyanyi dapat dilakukan secara perorangan  maupun kelompok. Bernyanyi secara perorangan  disebut dengan menyanyi tunggal/solo, sedangkan bernyanyi secara kelompok dinamakan vokal grup. 

A.      Bernyanyi Secara  Unisono
Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan  melodi suatu lagu.Bernyanyi unisono  biasa disebut dengan bernyanyi satu suara. Secara etimologi, kata unisono berasal dari kata “uni” yang berarti satu dan “sono” yang berarti suara. Jadi unisono adalah satu suara. Partitur lagu pada bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Salah satu partitiur lagu yang dapat  digunakan untuk bernyanyi unisono misalnya lagu daerah. Lagu daerah yang terdiri dari berbagai macam di Indonesia merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan, karena di dalam lagu daerah terkandung suatu makna, pesan untuk masyarakat serta suasana/keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang digunakan juga menggunakan bahasa daerah setempat. Hal ini merupakan suatu keunikan dan ciri khas dari lagu daerah. Oleh sebab itu, lagu daerah sangat tepat apabila  dinyanyikan  secara unisono sebagai  upaya untuk melestarikan warisan budaya yang ada di Indonesia. 

Mari kita praktikkan lagu-lagu daerah berikut ini secara unisono!
1. Bole  lebo


2.  Ampar- Ampar Pisang


3.  Yamko Rambe Yamko



B. Teknik Vokal dan Organ Suara Manusia

1. Teknik Vokal
Teknik vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar  terdengar jelas,  indah, merdu dan nyaring. Akhir-,akhir ini kita sering mendengar istilah teknik vokal yang dilontarkan oleh para komentator dalam acara pencarian bakat di televisi. Adapun unsur- unsur teknik vokal terdiri dari :
a. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
b. Intonasi, adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
c. Pernafasan, usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. 
d. Phrasering, adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah- kaidah yang berlaku.
e. Resonansi, adalah usaha untuk memperindah suara dengan menfungsikan rongga- rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokkan. 
f. Vibrato, adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/suara yang bergetar teratur, biasanya diterapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu 
g. Improvisasi, adalah usaha memperindah lagu dengan merubah atau menambah sebagian melodi lagu dengan profesional , tanpa merubah melodi pokok.
h. Sikap badan adalah posisi badan ketika seseorang sedang bernyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri yang terpenting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.

2. Teknik Pernapasan
Pernapasan dalam teknik vokal dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut :
a. Pernapasan Dada
Dilakukan dengan cara mengisi udara paru- paru bagian atas. Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam bernyanyi. Dalam pernafasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada. Jenis pernapasan ini biasanya untuk menghasilkan nada- nada rendah. Kelemahan dari pernapasan dada adalah akan mudah kehabisan napas sehingga hal ini  kurang baik jika digunakan untuk bernyanyi.

b. Pernapasan Perut
Dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat masuk. Pernafasan ini kurang efektif untuk bernyanyi karena udara dengan cepat dapat keluar sehingga paru- paru menjadi lemah dan cepat letih Dalam pernafasan perut, bagian tubuh yang mengembang adalah perut. Jenis pernafasan ini dapat menghasilkan sara sangat keras, namun demikian pernafasan perut tidak begitu baik digunakan dalam bernyanyi.

c. Pernapasan Diafragma
Dalam pernafasan dafragma udara ditarik sedalam mungkin dan disimpan dalam diafragma. Kemudian, udara dikeluarkan secara perlahan sewaktu bernayanyi. Saat diafragma menegang atau lurus maka rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru- paru dan nafas yang dikeluarkan dapat diatur secara sadar oleh diafragma dan otot- otot bagian samping kiri. Pernafasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil nafas sebanyak- banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan- lahan dan teratur. Pernafasan ini juga memungkinkan untuk mendapatkan suara murni dengan nafas yang panjang.  

C. Unsur- unsur pada Lagu

1. Notasi Musik, adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik,  nada dilambangkan oleh not. Tulisan musik biasa disebut dengan partitur. Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan ketingian nada tersebut. Selain notasi musik, tanda diam juga merupakan unsur yang penting dalam sebuah lagu. Tanda diam atau tanda istirahat digunakan untuk menunjukkan waktu jeda dalam sebuah karya musik. Ketika melihat tanda istirahat, tidak perlu melakukan apapun selama itu,  tetapi tetap menghitung ketukan-ketukannya. Sama seperti notasi, tanda istirahat juga menunjukkan jumlah ketukan.   Adapun bentuk dan  nilai notasi dan tanda diam  dapat dijelaskan sebagai berikut :



2. Tanda Kunci,
Tanda kunci mutlak digunakan untuk memainkan atau menuliskan lagu yang menggunakan notasi balok, karena kunci tersebut menjadi patokan dalam memainkan lagu-lagu yang menggunakan notasi balok. Tanda kunci disebut juga dengan Clef , adalah tanda yang ditulis pada awal paranada atau sangkar nada yang berfungsi untuk menunjukkan letak nada. Ada 3 macam tanda kunci yaitu kunci G, kunci F, dan kunci C.

Kunci G
Kunci G disebut juga dengan kunci biola karena kunci G digunakan untuk menuliskkan nada-nada yang tinggi (Sopran, Mezo Sopran, Alto) . Kunci G menunjukkan letak nada G pada garis ke-2. 

                              g

Kunci F
Kunci F adalah kunci yang biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah, maka kunci F disebut juga dengan kunci Bass. Kunci F diletakkan digaris ke-4 pada garis paranada yang artinya, nada F terletak pada garis ke-4. Kunci F biasanya digunakan untuk suara-suara rendah seperti alto, tenor, dan bas.

                        f

Kunci C
Kunci C adalah kunci yang menunjukkan letak nada C, digunakan untuk menuliskan nada sedang. Tanda kunci ini biasanya hanya digunakan untuk penulisan instrument yang bersuara alto dan tenor (biola alto dan cello). Tanda kunci C dibedakan menjadi 5 macam. Karena letaknya yang dapat berpindah tempat, kunci ini sering juga disebut  movable clef. Nada  yang terletak didepan tengah notasi tersebut adalah c 1, nada berikutnya menyesuaikan sesuai dengan posisi/ letak nada yang akan berpengaruh pada tinggi dan rendah nada. 

                          c

3. Melodi adalah rangkaian dari  beberapa nada atau sejumlah nada menurut  tinggi rendahnya nada yang berbunyi. Adapula yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan melodi adalah tinggi rendanya  dan panjang pendeknya nada dalam sebuah musik. Melodi sering terdiri dari satu atau lebih frase musik atau motif, dan biasanya diulang-ulang dalam lagu, dalam berbagai bentuk .

4. Irama/Ritme adalah rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari suara dan diam. Suara dan diam tersebut digabungkan untuk membentuk pola suara yang berulang untuk membuat ritme. Ritme memiliki tempo yang teratur, tetapi dapat memiliki bermacam-macam jenis.

5. Birama adalah ketukan atau ayunan berulang-ulang yang hadir secara teratur diwaktu yang bersamaan. Umumnya birama biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 4/4, dan seterusnya. Angka diatas tanda “/” atau penyebut menunjukkan nilai nada dalam satu ketukan. 

6. Harmoni adalah sekumpulan nada yang apabila dimainkan bersama-sama akan menghadirkan sebuah bunyi yang enak dinikmati. Harmoni juga bisa diartikan sebagai suatu rangkaian akor- akor yang disusun selaras dan dimainkan sebagai iringan musik.   

7. Tempo adalah cepat lambatnya suatu lagu. Semakin cepat sebuah lagu dimainkan, maka semakin besar pula nilai tempo lagu tersebut.  Secara umum terdapat 8 kategori tempo, diantaranya yakni:
a. Largo  ( lambat sekali)
b. Lento ( lebih lambat)
c. Adagio ( lambat)
d. Andante ( lambat)
e. Moderato ( sedang agak lambat)
f. Allegro ( cepat)
g. Vivace ( lebih cepat )
h. Presto ( cepat sekali )

8. Dinamika adalah keras lembutnya nada . Fungsi dinamika menjadi penting karena dapat menunjukkan nuansa sebuah lagu, baik itu suasana sedih, senang, datar, agresif, dan sebagainya. Dinamika mampu menunjukkan emosi dan perassan pada sebuah lagu. Istilah- istilah tanda dinamika  sebagai berikut:
a. Piano ( lembut)
b. Pianissimo ( sangat lembut )
c. Mezzo Piano ( setengah lembut )
d. Mezo forte  ( setengah keras)
e. Forte ( keras )
f. Fortissimo ( sangat keras )

9. Timbre adalah perbedaan sifat antara dua nada yang sama kuat dan sama tinggi nadanya dalam konstruksi instrumen. Singkatnya timbre dapat diartikan sebagai kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Contohnya timbre yang dihasilkan alat music tiup akan berbeda dari timbre yang dihasilkan dari alat musik petik, meskipun keduanya dimainkan pada nada yang sama. 

10. Tangga nada adalah urutan dari suatu nada yang disusun membentuk tangga. Secara umum tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik. Tangga nada diatonik adalah tangga nada yang terdiri dari 7 buah nada dengan dua jenis jarak (1/2 dan 1 ). Sedangkan tangga nada pentatonik adalah tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok saja. Pada tangga nada pasti memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya, bisa lebih rendah atau lebih tinggi, dengan pola interval tertentu, sehingga membentuk ciri khas tertentu.

D. Berlatih Teknik Vokal 
Latihan vokal dapat dilakukan sambil menyanyi, yaitu dengan melakukan eksplorasi lagu model. Lagu model adalah lagu yang sudah dikenal dan digunakan untuk mengenal konsep elemen musik. Lagu model tersebut dinyanyikan dengan cara merubah nada dasar secara berturut-turut naik dan turun. 

Praktikanlah lagu Apuse dari Papua berkut ini!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar